Search Repository Universitas Fort De Kock

Latar Belakang: Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan kebijakan kesehatan Indonesia Dalam Mencapai Universal Health Coverage (UHC). Pencapaian UHC di Provinsi Sumatera barat masih urutuan ke 28 dari 38 Provinsi di Indonesia. Pada Tahun 2022 yang belum UHC Di provinsi Sumbar 11 Kab/Kota, 2023 8 Kab/Kota. Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk mengevaluasi secara mendalam mengenai capaian Program UHC di Kab/Kota Provinsi Sumatera barat.
Metode: Jenis penelitian adalah Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, Analisis, interpretasi dengan pendekatan Etnografi dilaksanakan di 6 Kab/Kota Provinsi Sumatera Barat Pada Bulan Juni sampai dengan 30 Juli. Teknik Pengambilan Sampel adalah purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kepada 22 Informan, telaah dokumen dan Observasi. Validasi data mengunakan triangulasi metode.
Hasil :Penelitian ini menunjukkan dari segi input kurang maksimal pendanaan untuk Kab/Kota yang belum mencapai UHC sehingga masih banyak masyarakat yang belum mempunyai Jaminan Kesehatan dan banyaknya peserta Non Aktif khususnya tunggakan di kepesertaan mandiri. Untuk Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanan UHC di Provinsi Sumatera
Barat diketahui perencanaannya sudah ada di RKA, proses perencaanan sudah sesuai regulasi, dalam penggorganisasiannya belum adanya SOP dan SK khusus untuk mencapai UHC. Sementara untuk pelaksanaannnya sudah berjalan baik dibuktikan dengan sistem pelayanan kesehatannya , SDM yang belum tersebar rata, sarana dan prasarana fasyankes lengkap.
Kesimpulan : Keberhasilan UHC di Provinsi Sumatera barat masih belum mencapai target program nasional. Adanya Komitmen yang tinggi, Dana yang cukup, proses yang dinamis, serta sumberdaya yang lengkap sehingga ini dapat mendorong optimalisasai pencapaian UHC di Provinsi Sumatera Barat.

Background: National Health Insurance (JKN) is Indonesia's health policy in achieving Universal Health Coverage (UHC). Achievement of UHC in West Sumatra Province is still 28th out of 38 provinces in Indonesia. In 2022 there will be no UHC in the province of West Sumatra 11 regencies/cities, 2023 8 regencies/cities.
Objective: This research aims to evaluate in depth the achievements of the UHC Program in the Districts/Cities of West Sumatra Province.
Method: The type of research is descriptive qualitative research, analysis, interpretation using an ethnographic approach carried out in 6 districts/cities of West Sumatra Province from June to July 30. The sampling technique is purposive sampling. Data was collected by in-depth interviews with 22 informants, document review and observation. Data validation uses the triangulation method.
Results: This research shows that in terms of input, funding is less than optimal for districts/cities that have not yet achieved UHC, so that there are still many people who do not have health insurance and many non-active participants, especially in arrears in independent membership. For planning, organizing and implementing UHC in West Sumatra Province, it is known that the planning is already in the RKA, the planning process is in accordance with regulations, in organizing it there are no special SOPs and SKs for implementing UHC. Meanwhile, the implementation has gone well, as evidenced by the health service system, human resources that are not evenly distributed, and complete health facility facilities and infrastructure.
Conclusion: The success of UHC in West Sumatra Province has still not reached the national program target. The existence of high commitment, sufficient funds, dynamic processes, and complete resources can encourage the optimization of UHC achievement in West Sumatra Province.