Search Repository Universitas Fort De Kock

Latar belakang Eliminasi TBC di Indonesia pada 2030 ditetapkan target insiden
sebesar 65 per 100.000 penduduk. Untuk mencapai eliminasi TBC tahun 2030,
target yang ditetapkan bahkan lebih tinggi daripada target saat ini sementara Kota
Sawahlunto masih rendah dalam pencapaian penjaringan kasus TBC tahun 2022
yaitu sebesar 14%. Ketidaktercapaian cakupan dalam program eliminasi TBC 2030
dipengaruhi oleh input dan proses pelaksanaan program. Tujuan penelitian ini
Untuk menganalisis pelaksanaan program eliminasi TBC 2030 Di Kota Sawahlunto
Tahun 2023. Metode penelitian ini kualitatif dengan menggunakan wawancara
mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah informan yang berjumlah 15 orang
dengan teknik pengambilan informan purposive sampling dengan instrument
pedoman wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu
penyajian data berdasarkan dokumen, observasi dan wawancara secara triangulasi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2023. Hasil penelitian didapatkan
komponen input: kebijakan sudah ada, tenaga kesehatan dan dana belum
mencukupi, sarana prasarana belum memadai. Komponen proses: pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi sudah berjalan namun tetap
memerlukan peningkatan. Komponen output: hasil pelaksanaan program
Tuberkulosis di Kota Sawahlunto dalam capaian program belum sesuai target
nasional. Kesimpulan bahwa kurangnya sosialisasi dan pemahaman masyarakat
tentang TBC yang menjadikan ini kendala dalam pencapaian target ditambah
dengan kelengkapan SDM, dana dan sarana Prasarana yang kurang memadai
sehingga diharapkan Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto meningkatkan
ketersediaan sarana prasarana, dana, SDM, dan berbagai inovasi serta dukungan
dalam percepatan eliminasi TBC tahun 2030 dengan memperkuat kerjasama
multisector.

Background End TB 2030 in Indonesia has set an incidence target of 65 per
100,000 population. To achieve End TB 2030, the target set is even higher than the
current target, while Sawahlunto City is still low in achieving TB case screening in
2022, which is 14%. The failure to achieve coverage End TB 2030 Program is
influenced by input and the program implementation process. The purpose of this
research is to analyze the implementation of End TB 2030 program in the city of
Sawahlunto in 2023. The research is qualitative using in-depth interviews. The
informants in this study were 15 informants using a purposive sampling technique
using interview guides and documentation instruments. The data analysis used is
data presentation based on documents, observations and interviews using
triangulation. This research was conducted in Augus2023. Research Results
obtained input components: policies already exist, health workers and funds are not
sufficient, infrastructure facilities are inadequate. Process components:
implementation, recording and reporting as well as monitoring and evaluation are
already underway but still require improvement. Output component: the results of
implementing the Tuberculosis program in Sawahlunto City in terms of program
achievements have not met the national target. Conclusion is that the lack of
socialization and understanding of the community about TB which makes this an
obstacle in achieving targets coupled with inadequate human resources, funds and
infrastructure facilities so it is hoped that the Sawahlunto City Health Office will
increase the availability of infrastructure, funds, human resources, and various
innovations and support in accelerating of End TB 2030 by strengthening
multisector cooperation.