Determinan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Smk Di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Tahun 2023

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Suradi, Silvia
Advisor:
Sulung, Neila
Silvia
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Perilaku seksual Berisiko pada remaja, internet, PKPR
DOI:
-
Abstract :
Menurut WHO, lebih dari 21 juta gadis remaja berusia antara 15 dan 19 tahun hamil setiap tahun di negara berkembang, 49% kehamilan tidak diinginkan. Salah satu penyebabnya yaitu perilaku seksual yang tidak normal, yang meningkat setiap tahun. Salah satunya seks sebelum menikah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan perilaku seksual berisiko pada remaja SMK di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Jenis penelitian adalah penelitian kombinasi (mix method). Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner dengan total sampel sebanyak 100 remaja. Dan Penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 15 informan. Dilakukan di SMK X, Y, Z, Puskesmas Sidomulyo RI, Puskesmas Simpang Baru, Puskesmas Sidomulyo pada bulan Juni-Juli tahun 2023.
Hasil penelitian menunjukkan p-value < 0.05 artinya ada hubungan yang signifikan antara pengaruh internet (p=0,013) dengan perilaku seksual berisiko pada remaja. Dan p-value > 0.05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja, religiusitas, peran orang tua, peran sekolah, pengaruh teman sebaya, peran tenaga kesehatan dengan perilaku seksual pada remaja. Hasil wawancara program PKPR di Puskesmas Sidomulyo RI dan Simpang Baru masih terkendala dalam hal input (SDM, dana, sarana dan prasarana) dan Pelaksanaan. Sedangkan Puskesmas Sidomulyo belum melaksanakan program PKPR.
Simpulan dari penelitian ini yaitu internet memiliki pengaruh terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja. Untuk program PKPR di setiap Puskesmas belum berjalan Optimal. Diharapkan remaja lebih selektif dalam menggunakan internet, dibutuhkan peran orang tua dan guru dalam pengawasan pada remaja mengenai pemanfaatan internet dan peran institusi lainnya dalam mencegah dan mengendalikan perilaku seksual berisiko pada remaja melalui penyuluhan, sosialisasi dan pemberian pendidikan kesehatan. Untuk setiap puskesmas hendaknya dapat menjalankan program PKPR secara maksimal dengan memperhatikan input dan proses.
Download From Google Drive