Analisa Penerapan Manajemen Resiko Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Tahun 2023
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Marzuhaili, Yong
Advisor:
Hasnita, Evi
Nurhayati
Nurhayati
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Analisa, Manajemen Resiko, Indikator Mutu
DOI:
-
Abstract :
Keamanan dan keselamatan pasien menjadi fokus perhatian utama dalam pelayanan kesehatan karena resiko yang terkait dengan pemberian pelayanan tidak dapat dihilangkan secara total. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana pelaksanaan manajemen resiko yang ada di rawat inap RSUD Lubuk Sikaping sebagai upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
penelitian campuran/ kombinasi (mixed methods) dengan desain sequential explanatory seluruh petugas kesehatan yang berdinas di rawat inap yang terdiri dari perawat, dokter dan farmasi dengan jumlah 208 orang, sampel penelitian 103 orang, informan untuk data kualitatif sebanyak 16 kuisioner,
mendalam dan Analisa data kuantitatif menggunakan uji chi square dan analisa data kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan
Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara manajemen resiko dengan indikator mutu kepatuhan hand higiene dengan nilai p = 0.001, OR 2.403; hubungan manajemen resiko dengan kepatuhan penggunaan APD dengan nilai p = 0.013, OR 1.197; dan hubungan manajemen resiko dengan pencegahan resiko pasien jatuh dengan nilai p = 0.011, OR 0.441. Hasil analisa pelaksanaan manajemen resiko dilihat dari komponen input; kebijakan sudah terdapat pedoman dan dasar aturan dari kementrian kesehatan, dari dana dan sarana prasarana sudah memadai, dari segi SDM sudah ada unit pelaksana namun belum menjalankan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sesuai pedoman yang ada. Analisa dari komponen proses yang terdiri dari tahap perencanaan, penetapan prioritas resiko, pengendalian resiko, monitoring dan evaluasi belum dilakukan maksimal sesuai tahapan yang ada pada pedoman manajemen resiko.
Disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan manajemen resiko belum maksimal dan disarankan kepada pihak rumah sakit untuk meningkatkan komitmen bersama mulai dari unsur pimpinan sampai unit pelaksana manajemen resiko untuk melaksanakan sesuai dengan pedoman yang ada dan rumah sakit membuat kebijakan baru agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik terutama dalam hal meningkatkan monitoring dan evaluasi berkala.
penelitian campuran/ kombinasi (mixed methods) dengan desain sequential explanatory seluruh petugas kesehatan yang berdinas di rawat inap yang terdiri dari perawat, dokter dan farmasi dengan jumlah 208 orang, sampel penelitian 103 orang, informan untuk data kualitatif sebanyak 16 kuisioner,
mendalam dan Analisa data kuantitatif menggunakan uji chi square dan analisa data kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan
Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara manajemen resiko dengan indikator mutu kepatuhan hand higiene dengan nilai p = 0.001, OR 2.403; hubungan manajemen resiko dengan kepatuhan penggunaan APD dengan nilai p = 0.013, OR 1.197; dan hubungan manajemen resiko dengan pencegahan resiko pasien jatuh dengan nilai p = 0.011, OR 0.441. Hasil analisa pelaksanaan manajemen resiko dilihat dari komponen input; kebijakan sudah terdapat pedoman dan dasar aturan dari kementrian kesehatan, dari dana dan sarana prasarana sudah memadai, dari segi SDM sudah ada unit pelaksana namun belum menjalankan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sesuai pedoman yang ada. Analisa dari komponen proses yang terdiri dari tahap perencanaan, penetapan prioritas resiko, pengendalian resiko, monitoring dan evaluasi belum dilakukan maksimal sesuai tahapan yang ada pada pedoman manajemen resiko.
Disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan manajemen resiko belum maksimal dan disarankan kepada pihak rumah sakit untuk meningkatkan komitmen bersama mulai dari unsur pimpinan sampai unit pelaksana manajemen resiko untuk melaksanakan sesuai dengan pedoman yang ada dan rumah sakit membuat kebijakan baru agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik terutama dalam hal meningkatkan monitoring dan evaluasi berkala.