Analisis Faktor Kejadian Kekerasan Seksual Pada Remaja Putri Di Kota Bukittinggi Tahun 2023

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Nuraini, Fitria
Advisor:
Efriza
Silvia
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
pengetahuan, sikap, persepsi, budaya, peran guru, teman sebaya, peran orang tua, PKPR, Kekerasan Seksual
DOI:
-
Abstract :
Menurut WHO 2022, remaja merupakan masyarakat rentang usia 10-19 tahun. WHO mengungkap secara global sekitar 1 dari 3 (30%) perempuan di seluruh dunia mengalami kekerasan fisik maupun seksual dari pasangan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian kekerasan seksual pada remaja putri di Kota Bukittinggi Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan penelitian mix method yang dilakukan di Kota Bukittinggi pada bulan Juli-Agustus 2023. Sampel sebanyak 360 remaja dan 23 informan dengan analisis Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan dari 360 remaja berpengetahuan kurang 173, sikap negatif 164, persepsi negatif 161, budaya negatif 168, guru tidak berperan 178, teman tidak berpengaruh 131, orang tua tidak berperan 176, dan 307 mengalami kekerasan seksual. Analisis Bivariat menunjukkan 187 remaja berpengetahuan baik 86,6% mengalami kekerasan seksual, 196 sikap positif 86,7% mengalami kekerasan seksual, 199 persepsi positif 86,4% mengalami kekerasan seksual, 192 budaya positif 84,9% mengalami kekerasan seksual, 182 guru berperan 85,7% mengalami kekerasan seksual, 230 teman sebaya berpengaruh 86,5% mengalami kekerasan seksual, 184 orang tua berperan 82,6% mengalami kekerasan seksual, dengan P value > (0,05). Sehingga tidak ada hubungan dengan kejadian kekerasan seksual. Hasil wawancara diperoleh bahwa masih kurangnya penyuluhan dan pelatihan teman sebaya sehingga angka kekerasan seksual masih tinggi. Kesimpulan penelitian ada hubungan antara pengetahuan, persepsi, peran guru, teman sebaya, dan orang tua dengan kejadian kekerasan seksual secara verbal, dengan P value < (0,05). Harapannya agar seluruh pihak berperan dalam mencegah kejadian kekerasan seksual pada remaja putri melalui penyuluhan, sosialisasi dan pemberian pendidikan kesehatan, untuk setiap puskesmas hendaknya dapat menjalankan program PKPR secara maksimal.
Download From Google Drive