Search Repository Universitas Fort De Kock

Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Kabupaten Tanah Datar tidak termasuk dalam 9 daerah stunting tertinggi namun angka prevalensi stunting Kabupaten Tanah Datar menurut data SSGI Tahun 2021 masih diatas target seharusnya yaitu 21,5%. Untuk mengetahui analisis pembiayaan kegiatan intervensi gizi sensitif melalui anggaran Dana Desa dalam rangka mendukung upaya Penurunan Stunting di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2021 dan 2022. Jenis pengumpulan data dalam penelitian dilakukan secara natural setting. Dengan cara mengumpulkan data-data yang didapatkan dari hasil wawancara dan dokumentasi atau sumber yang lain yang terkait. Penelitian ini dilakukan di pada bulan Desember 2022- Maret 2023. Dari Alokasi Dana Desa untuk Kabupaten Tanah Datar tahun 2021 adalah sebesar Rp. 66.990.432.900,- dan yang dianggarkan untuk kegiatan stunting adalah sebesar Rp. 7.290.793.192,- atau sekitar 10.9%. Tahun 2022, Alokasi Dana Desa untuk Kabupaten Tanah Datar adalah sebesar Rp. 65.086.844.900,- dan yang dianggarkan untuk kegiatan stunting sebesar Rp. 7.089.385.881,- atau sekitar 10.9%. Dan diketahui bahwa nilai korelasi (r hitung) adalah -0,1 yang artinya antara besaran alokasi anggaran stunting dengan jumlah anak stunting berkorelasi negative atau tidak ada hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara besaran alokasi anggaran dana desa untuk kegiatan stunting dengan jumlah anak stunting yang ada pada desa. Diharapkan kedepannya Perangkat daerah seperti Dinas PMDPPKB harus melakukan pembinaan yang maksimal terhadap penyelenggaran pemerintah desa terutama yang terkait dengan penyelenggaraan keuangan desa untuk program prioritas nasional sesuai amanat RPJMN yaitu Program Percepatan Penurunan Stunting.

According to WHO (2015), stunting is a disorder of growth and development of children due to chronic malnutrition and repeated infections, which are characterized by their length or height being below standard. Tanah Datar Regency is not included in the 9 highest stunting areas, but the Tanah Datar Regency stunting prevalence rate according to SSGI data for 2021 is still above the target of 21.5%. To find out the analysis of the financing of sensitive nutrition intervention activities through the Village Fund budget in order to support efforts to reduce stunting in Tanah Datar District in 2021 and 2022. The type of data collection in the study was carried out in a natural setting. By collecting data obtained from interviews and documentation or other related sources. This research was conducted in December 2022- March 2023. From the Village Fund Allocation for Tanah Datar Regency in 2021 it is Rp. 66,990,432,900, - and the budget for stunting activities is Rp. 7,290,793,192, - or around 10.9%. In 2022, the Village Fund Allocation for Tanah Datar District is Rp. 65,086,844,900, - and the budget for stunting activities is Rp. 7,089,385,881, - or around 10.9%. And it is known that the correlation value (r count) is -0.1, which means that the amount of the stunting budget allocation and the number of stunted children is negatively correlated or there is no relationship. Based on the results of the study, it can be concluded that there is no relationship between the size of the village budget allocation for stunting activities and the number of stunted children in the village. It is hoped that in the future regional apparatuses such as the PMDPPKB Service must provide maximum guidance for the administration of village government, especially those related to the implementation of village finances for national priority programs according to the mandate of the RPJMN, namely the Program to Accelerate the Reduction of Stunting.