Analisa Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bukittinggi Tahun 2016
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Adenikheir, Annisa
Advisor:
Agus, Salmiah
Silvia
Silvia
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
DBD, Faktor risiko.
DOI:
-
Abstract :
Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Kota Bukittinggi angka kejadian DBD pada tahun 2016 terdapat 105 kasus.
Penelitian ini dengan metode mixed methods, dengan sequential explanatoy design. Desain penelitian kuantitatif menggunakan metode case control dimana penentuan sampel menggunakan rumus besaran sampel sehingga didapatkan 24 sampel pada kelompok kasus dan 48 sampel pada kelompok kontrol. Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam kepada pemegang program DBD di Puskesmas.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara ventilasi rumah yang menggunakan kawat kasa dan perilaku masyarakat dengan faktor risiko kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Sedangkan kepadatan hunian di dalam rumah dan jenis kontainer yang digunakan tidak ada hubungan yang signifikan. Variabel yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah ventilasi rumah yang tanpa kawat kasa dan memakai kawat kasa. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemegang program DBD Puskesmas, bahwa program dalam pencegahan DBD sudah dijalankan oleh petugas, sedangkan untuk perilaku masyarakat, petugas mengharapkan masyarakat perlu mengetahui dan menyadari pentingnya PSN dan penanggulangannya.
Kesimpulan terdapat hubungan ventilasi rumah dan perilaku masyarakat dengan faktor risiko kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Variabel yang paling berpengaruh adalah ventilasi rumah. Hasil wawancara dengan penanggung jawab DBD di Puskesmas bahwa progam yang ada di Puskesmas sudah dijalankan dengan baik, untuk perilaku masyarakat tergantung dari masingmasing individu dalam menyikapi pencegahan terjadinya DBD.
Penelitian ini dengan metode mixed methods, dengan sequential explanatoy design. Desain penelitian kuantitatif menggunakan metode case control dimana penentuan sampel menggunakan rumus besaran sampel sehingga didapatkan 24 sampel pada kelompok kasus dan 48 sampel pada kelompok kontrol. Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam kepada pemegang program DBD di Puskesmas.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara ventilasi rumah yang menggunakan kawat kasa dan perilaku masyarakat dengan faktor risiko kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Sedangkan kepadatan hunian di dalam rumah dan jenis kontainer yang digunakan tidak ada hubungan yang signifikan. Variabel yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah ventilasi rumah yang tanpa kawat kasa dan memakai kawat kasa. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemegang program DBD Puskesmas, bahwa program dalam pencegahan DBD sudah dijalankan oleh petugas, sedangkan untuk perilaku masyarakat, petugas mengharapkan masyarakat perlu mengetahui dan menyadari pentingnya PSN dan penanggulangannya.
Kesimpulan terdapat hubungan ventilasi rumah dan perilaku masyarakat dengan faktor risiko kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Variabel yang paling berpengaruh adalah ventilasi rumah. Hasil wawancara dengan penanggung jawab DBD di Puskesmas bahwa progam yang ada di Puskesmas sudah dijalankan dengan baik, untuk perilaku masyarakat tergantung dari masingmasing individu dalam menyikapi pencegahan terjadinya DBD.