Search Repository Universitas Fort De Kock

Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan. Didapatkan data 71% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM). Untuk Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengajak masyarakat untuk dapat menuju masa muda sehat dan hari tua nikmat tanpa Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan perilaku CERDIK. Tujuan penelitian ini adalah untuk analisis pengendalian penyakit tidak menular melalui kegiatan CERDIK di 2 Puskesmas Kota Bukittinggi tahun 2020. Penelitian ini menggunakan kualitatif menggunakan pendekatan
fenomenologi di lakukan pada bulan juli-agustus 2020, informan pada penelitian
ini sebanyak 15 orang di 2 Puskesmas Kota Bukittinggi tahun 2020. Hasil kualitatif, input (Kebijakan, dana, sdm, sarana dan prasarana) belum sesuai pedoman, proses (sosialisasi, edukasi, penerapan, monitoring dan evaluasi
sebagian besar sudah berjalan dengan baik, output( cakupan kegiatan, ketepatan sasaran, watu dan distribusi) sudah sesuai. Pada penelitian ini dari input, proses , output yang belum sesuai yaitu input, proses sudah terlaksana, output sudah sesuai. Diharapkan dinas kesehatan dan puskesmas dpat bekerja sama membentuk suatu kebiajakan baru terhadap program CERDIK ini.

Non-communicable diseases become a public health problem that causes high pain, disability, and death, and raises the burden of health financing so that
it is necessary to carry out the implementation of countermeasures. Data obtained by 71% of the world's causes of death is a not-communicable disease (PTM). For Disease Control and Environmental Health invites people to be able to go to healthy youth and old days without Non-Communicable Diseases (PTM) with the behavior "CERDIK. The purpose of this study is to analyze the control of uns transmitting diseases through CERDIK activities in 2 Puskesmas Kota Bukittinggi in 2020. This study used qualitative use phenomenological approach in July-Ausgut 2020, informant in this study as many as 15 people in 2 Puskesmas Kota Bukittinggi in 2020. Qualitative results, inputs (Policies, funds, human resources, facilities and infrastructure) have not been in accordance with the guidelines, processes (socialization, education, implementation, monitoring and evaluation have mostly gone well, output ( scope of activities, accuracy of targets, watu and distribution) is appropriate. In this study from inputs, processes, outputs that have not been appropriate i.e. inputs, processes have been implemented, outputs are appropriate. It is hoped that the health department and health center will work together to form a new phobia towards this CERDIK program.