Search Repository Universitas Fort De Kock

Dampak dari DiabetesMellitus terhadap kualitas sumber daya manusia dan
peningkatan biaya kesehatan cukup besar,sehingga sangat diperlukan program
pengendalian DM Prevalensi. DM di Indonesiaberdasarkan pemeriksaan darah
mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi8,5%, sedangkan berdasarkan diagnosa dokter meningkat dari 1,5 % menjadi2% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk analisis determinan kejadian DMdi Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah Metode mixed methods. Metode pegumpulan data kuantitatif dengan menggunaan kuesioner untuk variabel pemeriksaan fisik dan pemeriksaan langsung (IMT, kadar kolesterol dan hipertensi),sedangkan penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam (indept interview). Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 juli s/d 15 Agustus tahun 2020 dengan mendatangi Posbindu PTM di Kecamatan IV Jurai.
Hasil penelitian ini terdapat pengaruh terhadap kejadian diabetes melitus yaitu Kadar Kolesterol (P=0,000, OR= 69,00), hipertensi (P=0,003 OR=4,286),
yang tidak pengaruh aktifitas fisik (P=0,636, OR = 0.799), IMT (P=0,547,
OR=1,388) dan merokok (P=0,512, OR=0,641) Determinan paling mempengaruhi kejadian diabetes mellitus yaitukadar kolesterol OR 69,00 (95% CI: 13,229- 359,880),masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengelolaan makanan, masih kurangnya sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatanPTM dan belum memiliki kader PTM. Kadar kolesterol merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diabetes melitus, pengelolaan makanan yang baik dapat dilakukan dengan model penerapan Gerakan Pencegahan dengan Keluarga Mengatasi Penyakit Kronis (Gerobak Manis) danKampia Informasi Sehat Promosi Kaya Akan Media Edukasi Kesehatan (KIS SIKAMEK), juga memperkuat advokasi ke nagari untuk pengadaan sarana prasarana dan kader.

The impact of Diabetes Mellitus on the quality of human resources and an increasing health costs is quite large. It is necessary to have DM Prevalence
control program. DM in Indonesia based on blood tests has increased from 6.9%
to 8.5%, while based on doctor's diagnosis, it increased from 1.5% to 2% in 2018. This research aimed to analyze The Determinants Diabetes Mellitus in IV Jurai District, Pesisir Selatan Regency in 2020. It was mixed methods method. Quantitative used cross sectional design. The data was collected through questionnaire for variables of physical examination and direct examination (BMI, cholesterol levels and hypertension), while qualitative research used in-depth interviews. This research was conducted on 22 July to 15 August 2020 by visiting PTM in IV Jurai District. The results of this research found that there was an influence of cholesterol levels (P=0.000, OR = 69.00), hypertension (P = 0.003 OR = 4.286) toward diabetes mellitus which does not affect physical activity (P = 0.636, OR = 0.799), BMI. (P = 0.547, OR= 1.388) and smoking (P = 0.512, OR = 0.641) The most determinants of diabetes mellitus were cholesterol levels OR 69.00 (95% CI: 13.229-359.880). Then, there was still a lack of public knowledge about how to manage it. Food, lack of facilities and infrastructure needed for the implementation of PTM activities and PTM cadres were not enough. Cholesterol level is the variable that most influences the incidence of
diabetes mellitus, good food management can be done with the implementation
model of the Prevention Movement with Families to Overcome Chronic Diseases (Gerobak Manis) and Health Information Campia Promotions Rich in Health Education Media (KIS SIKAMEK) and also strengthening advocacy to the village to procure infrastructure and cadres.