Search Repository Universitas Fort De Kock

Kejadian anemia merupakan masalah kesehatan secara global, pada remaja putri angka prevalensi anemia sebesar 25%. Salah satu indikator keberhasilan program kesehatan ibu dan anak nasional adalah tercapainya pemberian tablet tambahan darah pada remaja putri dengan target 30% dari total jumlah remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mendapatkan deskripsi analisis, interperestasi serta factor yang paling berpengaruh terhadap koonsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di Kota Solok Tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan jenis mixed methods, kualitatif menggunakan
pendekatan crossectional dan kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi di lakukan pada bulan maret-juli 2020, sampel 93 orang yaitu siswi SMK/SMA di Kota Solok dan informen sebanyak 16 orang. Analisis data dengan uji chy square dan uji regresi logistic. Hasil kuantitatif, Pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), motivasi (p=0,000), ketersediaan TTD (p=0,000), Peran tenaga kesehatan (p=0,012), peran guru (p=0,022), peran UKS (p=0,000) memiliki pengaruh terhadap konsumsi tablet tambahan darah pada remaja putri. Sedangkan Media (p=0,127), peran teman sebaya (p=0,082), peran keluarga
(p=0,172), pendapatan (p=1.000), pendidikan (p=0,437), pekerjaan (p=0,473) tidak memiliki pengaruh terhadap konsumsi tablet tambahan darah pada remaja putri. Hasil multivariate adalah peran UKS (p=0,004). Hasil kualitatif, input (kebijakan, dana, sdm, sarana dan prasarana) sesuai pedoman, proses (perencanaan, pendistribusian, pelaksanaan, pemantauan, dan pencatatan dan pelaporan) sebagian besar sudah berjalan dengan baik hanya saja pada pemantauan tidak begitu diperhatikan sehingga masih banyak siswi yang tidak minum Fe, output (cakupan kegiatan, ketepatan sasaran, waktu dan distribusi) sebagian sudah tercapai. Kesimpulan penelitian pengaruh yang dominan adalah peran UKS, input sudah sesuai, proses sebagian sudah terlaksana, output sebagian sudah tercapai. Diharapkan dinas kesehatan dan pendidikan dapat bekerja sama membentuk suatu kebijakan baru terhadap program konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri.

Incidence of anemia is a global health problem, in young women the prevalence
rate of anemia is 25%. One of the successful indicators of maternal and child health programs is the achievement of additional blood tablets in young women with a target of 30% of the total number of teenagers. The purpose of this research is to acquire and obtain descriptions of analyses, interperestations and factors that are most influential to the consumption of tablets plus blood in young women in the city of Padang Panjang year 2020. This study uses mixed methods, qualitative using crossectional and qualitative approach using phenomenology approach in doing in March-July 2020, samples of 93 people who are SMK/SMA students in Solok City and 16 informen. Analyze data with chy square trials and a regression test logistic. Quantitative result, knowledge (P = 0,000), attitude (P = 0,000), motivation (p = 0,000), TTD availability (P = 0,000), health worker role (P = 0,012), teacher role (P = 0,022), UKS role (P = 0,000) has an influence on the consumption of additional blood tablets in young women. While Media (P = 0,127), peer role (P = 0,082), family Role (P = 0,172), income (p = 1,000), education (P = 0,437), work (P = 0,473) has no influence
on the consumption of blood tablets in the young women. Multivariate results are UKS role (P = 0,004). Qualitative results, inputs (policies, funds, resources, facilities and infrastructures) not yet according to the guidelines, processes (planning, distribution, implementation, organizing, monitoring, and recording and reporting) are mostly welldone, outputs (coverage of activities, accuracy of target, time and distribution) are appropriate. Conclusion of the dominant influence research is the role of UKS, input is not appropriate, the process is done, the output is appropriate. The health and education Agency is expected to work together to form a new policy on this program.