Search Repository Universitas Fort De Kock

Karies gigi adalah penyakit yang terdapat pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Karies gigi terjadi karena adanya interaksi antara bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet, terutama komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat. World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 menyatakan bahwa angka kejadian karies gigi pada anak adalah sebesar 60-90%. Status kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) prevalensi karies di Indonesia sebesar 76,2% dan DMF-T 4,5 (Kemenkes RI, 2016). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab karies karies gigi pada anak Sekolah Dasar di Kota Solok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan September November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah anak yang berasal dari 40 Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kota Solok berjumlah 1.292 anak. Sampel dalam penelitian ini anak Sekolah Dasar dari 4 Sekolah Dasar dengan jumlah 93 anak. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat dan multivriat. Hasil uji statistik dengan menggunakan Regression Logistic untuk faktor paling dominan mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak Sekolah Dasar di Kota Solok adalah pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan nilai p value = 0,018; maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi, dengan nilai OR = 4,571 maka anak yang memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut rendah mepunyai peluang 4 kali mengalami karies gigi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian karies gigi pada anak Sekolah Dasar di Kota Solok adalah : jenis dan pola makan, kebiasaan menggosok gigi, pengetahuan, pendidikan orang tua dan ekonomi keluarga. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak Sekolah Dasar di Kota Solok adalah tingkat pengetahuan anak terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

Dental caries is a disease found in hard tooth tissue. They are enamel, dentin and cementum. They may lead chronic regressive processes. Dental caries occur because the interactions between bacteria on the surface of the teeth, plaque or biofilm and diet, especially carbohydrate. It can be fermented by plaque bacteria to become acids such as lactic and acetic acids. According World Health Organization (WHO) in 2016 data, dental caries in children were around 60-90%. Dental and oral health status based on the results of Basic Health Research (Riskesdas 2013) caries prevalence in Indonesia was 76.2% and DMF-T 4.5 (Ministry of Health Republic of Indonesia, 2016). The purpose of this research was to determine Dental Caries Factors in Elementary School Children in Solok. The type of this research was quantitative with cross sectional research design. It was conducted on September - November 2019. The populations were children who came from 40 public elementary schools in Solok. They were 1,292 children. The samples were 4 elementary schools. They were 93 children there. The data were analyzed by univariate, bivariate and multivriate analysis. The statistical test results by using Regression Logistic found that the dominant factors affected dental caries in elementary school children were knowledge and oral health with p = 0.018. It can be concluded that there was a significant relationship between the level of childrens knowledge about oral health and dental caries (OR = 4.571). The children who had a low level of knowledge about dental and oral health have 4 times chance suffer from dental caries. In short, the factors related to dental caries in elementary school children in Solok were type and pattern of eating, habit of brushing teeth, knowledge, parental education and family economic status. Last, the dominant factor influencing dental caries was the level of childrens knowledge of the importance of dental and oral health.