Search Repository Universitas Fort De Kock

Kota Solok sebagai salah satu kota yang telah menjalankan KLA sejak tahun 2016 telah mendapatkan predikat pratama di tahun 2018, namun dalam pelaksanaannya pada tahun berikutnya, capaian implementasi Kota Layak Anak (KLA) Kota Solok belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 2018 Kota Solok masih mendapatkan predikat pratama dalam implementasi pengembangan KLA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Solok Tahun 2018 Jenis penelitian ini mixed method dengan pendekatan sequential exploratory. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh agen pelaksana Kota Layak Anak (KLA) yaitu sebanyak 58 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan besaran sampel sebanyak 58 orang dan didukung oleh 12 informan kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuisioner dan lembar wawancara mendalam. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat, analisis multivariate dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi implementasi pengembangan KLA adalah sumber daya ( p = 0,001, OR = 11,905) dan komunikasi antar organisasi dalam aktivitas pelaksana ( p = 0,001, OR = 12,15). Hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa sumber daya merupakan variabel dominan yang mempengaruhi implementasi pengembangan KLA dengan p-value = 0,03 dan EXpB = 5,04. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa kurangnya anggaran dana, kurangnya kualitas SDM serta kurangnya komunikasi antar organisasi dalam gugus tugas merupakan kendala utama dalam implementasi Kota Layak Anak (KLA). Disimpulkan bahwa permasalahan utama dalam implementasi pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Solok adalah kurangnya anggaran dana dan kualitas SDM serta kurangnya komunikasi antar organisasi pelaksanaan. Peningkatan anggaran khusus Kota Layak Anak (KLA), peningkatan pelatihan dan meningkatkan keterlibatan lembaga-lembaga terkait merupakan salah satu langkah konkrti yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan implementasi pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Solok.

Solok is one of the cities that have been running KLA since 2016. Solok received pratama title in 2018. However, the implementation of Child Friendly City (KLA) in following year had not significant increase. This research aimed to analyze the Implementation Policies on Child-Friendly City Development (KLA) Factors in Solok 2018. This type of research was mixed method with a sequential exploratory approach. The populations were 58 people. Then, by using total sampling technique, all of the populations were chosen as the samples and it was supported by 12 qualitative informants. The data were collected through questionnaire sheets and in-depth interview sheets. Then, it was analyzed by univariate, bivariate, multivariate and qualitative analysis. The results of this research showed that the variables related to KLA development implementation were resources (p = 0.001, OR = 11.905) and communication between organizations (p = 0.001, OR = 12.15). Then, multivariate analysis described that resources were the dominant variables related to the implementation KLA development (p= 0.03 and EXpB = 5.04). Moreover, results qualitative analysis inferred that lack of funding, the lack of quality of human resources and the lack of communication between organizations in the task force were the main obstacles in implementing the Child Friendly City (KLA). In short, it can be concluded that the main problem in implementing the development of Child Friendly Cities (KLA) in Solok were lack of budget, lack of quality of human and lack of communication between implementing organizations. Then, it is suggested that there is a special budget for Child Friendly Cities (KLA) and training and also the involvement of related institutions is one of the concrete steps that can be taken to optimize the implementation of the development of Child Friendly Cities (KLA) in Solok.