Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengawas Minum Obat Pada Pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sungayang Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Fitria, Siska
Advisor:
Sulung, Neila
Lazdia, Wenny
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Pengawasan Minum Obat.
DOI:
-
Abstract :
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Waktu pengobatan TB Paru yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan. Keberhasilan pengobatan tuberculosis paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat. Selama masa pengobatan diperlukan kerja sama yang baik antara seorang Pengawas Minum Obat (PMO) dengan penderita dalam mematuhi peraturan tata cara minum obat dan kontrol kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengawasan minum obat pada pasien TB Paru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah PMO pasien TB Paru (kader) yang berjumlah 68 orang dengan teknik pengambilan sampel secara total populasi. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sungayang pada tanggal 18 30 April 2016. Data dikumpul dengan menggunakan kuesioner kemudian diolah dengan sistem komputerisasi dengan teknik analisis chi-squre. Hasil penelitian menunjukan 60,3 % responden melakukan pengawasan minum obat, 70,6 % berpengetahuan tinggi, 69,1% berpendidikan tinggi, 51,5 % tidak bekerja. Ada hubungan antara pengetahuan responden dengan pengawasan minum obat pasien TB Paru dengan nilai p = 0,013 dan nilai OR= 4,510. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan responden dengan pengawasan minum obat pasien TB Paru dengan nilai p = 0,931 dan nilai OR = 1,208. Ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pengawasan minum obat pasien TB Paru dengan nilai p = 0,029 dan nilai OR = 0,288. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan dengan pengawasan minum obat dan tidak ada hubungan pendidikan. Disarankan kepada PMO agar lebih proaktif dalam melakukan pengawasan minum obat pada pasien TB Paru.
Download From Google Drive