Search Repository Universitas Fort De Kock

Hiperkolesterolemia yang berlangsung lama menyebabkan aterosklerosis, penyakit kardiovaskular, penyakit arteri koroner , stroke . Individu dengan kadar kolesterol total tinggi (>260 mg/dl) mempunyai risiko dua kali terkena penyakit jantung koroner dibanding dengan individu dengan kadar kolesterol normal. Penelitian ini membahas tentang efektifitas ekstrak jahe merah dan putih terhadap kolesterol total mencit (mus musculus) dengan pembanding obat kolesterol simvastatin Tujuan Penelitian ini mengetahui efektifitas ekstrak jahe merah dan putih terhadap penurunan kadar kolesterol mencit dengan Metode penelitian True Experimental Design dengan rancangan Posttest Only Control Design. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisa univariate dan bivariate dengan menggunakan Uji T-Test One Way Anova. Sampel pada penelitian ini sebanyak 32 ekor mencit mus musculus jantan terbagi dalam 8 kelompok . Hasil penelitian didapatkan rata-rata kolesterol mencit pada kelompok yang diberikan jahe merah yaitu 172,75 mg/dl dengan sd = 15,75. Sedangkan rata rata kolesterol mencit pada kelompok yang diberikan jahe putih yaitu 182,61 mg/dl dengan sd = 11,70. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,096 > 0,05 (Ho diterima), artinya tidak ada perbedaan kadar kolesterol mencit pada kelompok yang diberikan ekstrak jahe merah dan jahe putih. Namun dilihat dari nilai mean bahwasanya jahe merah lebih efektif menurunkan kadar kolesterol yaitu 172,75 mg/dl dibandingkan dengan ekstrak jahe putih dengan perbedaan selisih rata-rata kedua variabel yaitu 9,85 mg/dl. Kesimpulan pemberian Ekstrak jahe merah lebih efektif untuk penurunan kadar kolestrol, disarankan kepada penderita hyperkolesteronemia, masyarakat untuk mengkonsumsi jahe merah selain untuk menurunkan kadar kolesterol juga jahe tidak memiliki efek samping karena merupakan pengobatan herbal.

Long-standing hypercholesterolemia causes atherosclerosis, cardiovascular disease, coronary artery disease, stroke. Individuals with high total cholesterol levels (>260 mg/dl) have twice the risk of coronary heart disease compared to individuals with normal cholesterol levels. This study aimed to determine Determinants of the Selection of Long Term Contraception Methods (LTCM) for Family Planning Program in Pasaman Barat Regency in 2022 The type of this study was True Experimental Design research method with a posttest only control design. The data was analyzed by univariate and bivariate analysis with One Way Anova T-Test. The sample in this study were 32 male mus musculus mice divided into 8 groups. The results showed that the average cholesterol of mice in the group given red ginger was 172.75 mg/dl with sd = 15.75. While the average cholesterol of mice in the group given white ginger was 182.61 mg/dl with SD = 11.70. Statistical test results obtained p-value = 0.096 > 0.05 (Ho was accepted), it means that there was no difference in the cholesterol levels of mice in the group given red ginger and white ginger extract. However from the mean value, red ginger was more effective in reducing cholesterol levels, which was 172.75 mg/dl compared to white ginger extract with the difference in the average difference of the two variables was 9.85 mg/dl. In short, it can be concluded that red ginger extract was more effective for reducing cholesterol levels. It is suggested for hypercholesterolemic sufferers and the public to consume red ginger in addition to lowering cholesterol levels, it also has no side effects and it is an herbal treatment.