Penerapan Program Bina Keluarga Balita (BKB) Terhadap Stunting Di Kabupaten Pasaman Tahun 2020

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Adzkia, Legabina
Advisor:
Hasnita, Evi
Nurhayati
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Program BKB, Stunting.
DOI:
-
Abstract :
Bina keluarga balita (BKB) merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan, dan sikap ibu serta keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak balita melalui kegiatan rangsangan mental, emosional, intelektual, moral, sosial dengan berbagai media agar menjadi manusia yang berkualitas. Stunting atau pendek merupakan bentuk kegagalan dalam tumbuh kembang pada anak balita atau bayi akibat kekurangan gizi yang nilai z-scorenya kurang -2SD. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat ditemukan Kabupaten Pasaman memiliki persentase tertinggi kasus stunting yaitu (40,6%). Tujuan ini adalah untuk mengetahui pengaruh program Bina Keluarga Balita terhadap stunting pada Balita di Kabupaten Pasaman Tahun 2020. Metode yaitu dengan menggunakan desain quasi experimental design dengan pendekatan One-Group Pre-Test Post-Test. Dan Desain Eksperimennya time series design, dengan sampel penelitian memakai total sampling. Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu bulan JanuariFebruari tahun 2020. Data diolah kemudian dianalisis sampai tahap multivariat dengan uji statistic T-test dependen dan TimeSeries Analysis untuk melihat peningkatan status pertumbuhan responden yang diamati beberapa kali sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan sebelum penyuluhan 10,70 dengan SD2,49, sesudah 15,05 dengan SD1,46, sebelum makanan sehat 7,05 dengan SD1,23 dan sesudah 8,45 dengan SD0,51, sebelum penyuluhan pengaturan pola makan 13,90 dengan SD1,51 sesudah 17,30 dengan SD1,12 dan APE sebelum 8,55 dengan SD1,84 dan sesudah 8,65 dengan SD1,30, dan terdapat pengaruh program Bina Keluarga Balita terhadap stunting pada balita dengan nilai p value = 0,0005. Analisis multivariat didapatkan variabel penyuluhan pengaturan pola makan paling mempengaruhi stunting. Timeseries analysis didapatkan 6 responden dengan peningkatan status pertumbuhan setelah dilakukan intervensi. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan pengaturan pola makan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap stunting. Diharapkan Puskesmas dapat menerapkan dan melaksanakan program bina keluarga balita (BKB) dalam menangani kejadian stunting.
Download From Google Drive