Search Repository Universitas Fort De Kock

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Prawirohardjo.2008). Angka kejadian abortus di asia tenggara 4,2 juta per tahun termasuk indonesia. Di indonesia abortus spontan 10-15% dari seluruh kehamilan. Sedangkan abortus propokatus sekitar 750 ribu sampai 1,5 juta setiap tahunya. Untuk kabupaten sijunjung pada tahun 2014 sebanyak 186 orang yang mengalami abortus. Dan untuk tahun 2015 sebanyak 205 orang yang di ambil dari data RM. Jenis penelitian ini adalah retrospective dengan design cohort. dengan teknik cluster sampling dan dari 3 Puskesmas sebanyak 63 orang ibu abortus selama tahun 2015. Analisa data yang digunakan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Variabel penelitian ini adalah kejadian abortus spontan, paritas, jarak kehamilan, dan kadar HB. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari- Februari 2016 di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung. Hasil analisa univariat diketahui sebagian besar responden paritas beresiko (50,8 %), sebagian besar jarak kehamilan yang beresiko (52,4%), responden menyatakan bahwa kadar HB rendah (54%), dan sebagian besar mengalami abortus spontan (57,1 %). Hasil analisa bivariat diketahui variabel yang berhubungan dengan abortus spontan adalah paritas (p = 0,016 dan RR = 1,7), jarak kehamilan (p = 0,013 dan RR = 1,7), dan kadar HB (p = 0,024 dan RR = 1,6). Disimpulkan bahwa kejadian abortus spontan sangat dipengaruhi oleh paritas, jarak kehamilan, dan kadar HB. Diharapkan kepada ibu hamil agar merencakan kehamilan dan dapat mengatur jarak kehamilan agar tidak terjadinya abortus spontan.

Abortion is a threat or removal of products of conception before the fetus can live outside the womb, less than 20 weeks gestation or fetal weight of less than 500 grams (Prawirohardjo.2008). The incidence of abortion in Southeast Asia 4.2 million per year, including Indonesia. Indonesia spontaneous abortion in 10-15% of all pregnancies. While abortion propokatus about 750 thousand to 1.5 million every year. To Sijunjung in 2014 as many as 186 people who undergo abortion. And for 2015 as many as 205 people were taken from the medical record of the data. This type of research is to design a retrospective cohort. with cluster sampling method from three health centers and 63 people were mothers abortion during the year 2015. The data analysis used univariate and bivariate with chi-square test. The variables of this study was the incidence of spontaneous abortion, parity, spacing pregnancies, and HB levels. BulanJanuari- study was conducted in February 2016 in the territory of District Health Office Sijunjung. Results of univariate analysis known to most respondents parity at risk (50.8%), most of the distance-risk pregnancies (52.4%) of respondents stated that HB levels low (54%), and most are in spontaneous abortion (57.1 %). The results of the bivariate analysis of unknown variables associated with spontaneous abortion is the parity (p = 0.016 and RR = 1.7), spacing pregnancies (p = 0.013 and RR = 1.7), and HB levels (p = 0.024 and RR = 1, 6). It was concluded that the incidence of spontaneous abortion is strongly influenced by parity, spacing pregnancies, and HB levels. Expected to pregnant mothers in order to plan a pregnancy and pregnancy can set the distance to avoid spontaneous abortion.