Search Repository Universitas Fort De Kock

Latar Belakang : Berdasarkan data dinas Provinsi Sumatera Barat cakupan imunisasi lanjutan pentavalen untuk Kota Solok Tahun 2016 adalah 18,9 % ( capaian paling rendah diantara 19 Kabupaten /Kota di Sumbar ). Tahun 2017 adalah 30,0 % (capaian no 18 dari 19 Kabupaten /Kota di Sumbar ). Tahun 2018 adalah 47,7 % ( Capaian no 4 dari 19 Kabupaten / Kota di Sumbar ).
Tahun 2019 adalah 29,6 % ( Capaian paling rendah dari 19 Kabupaten /Kota di Sumbar ). Tahun 2020 adalah 35,6 ( Capaian no 12 dari 19 Kabupaten /Kota Di Sumbar ). Metode Penelitian menggunakan jenis mixed methods, rancangan kuantitaitf dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan disain croos sectional. Rancangan kualitatif dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan grounded theory dan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni September 2021, sampel pada penelitian ini 97 orang yaitu ibu baduta yang ada di Kota Solok tahun 2021 dan informan sebanyak 7 orang. Analisis data kuantitatif dengan Uji Chi Square dan uji regresi logistik untuk memperoleh dan mendapatkan deskripsi, analisis, interprestasi serta inovasi dalam peningkatan capaian imunisasi lanjutan pentavalen. Analisis data kualitatif dilakukan secara triangulasi. Hasil Penelitian Hasil uji statistic Chi-Square usia (0,968), pendidikan (0,998), pekerjaan (0,783), pengetahuan (0,003), sikap (0,045), motivasi (0,036), dukungan keluarga (0,004), peran kader (0,034), peran petugas kesehatan (0,032). Maka dapat disimpulkan adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, motivasi, dukungan keluarga, peran kader dan peran petugas kesehatan dengan imunisasi lanjutan pentavalen di Kota Solok tahun 2021. Kesimpulan Didapatkan faktor yang paling dominan terhadap imunisasi lanjutan pentavalen di Kota Solok tahun 2021 adalah dukungan keluarga (p-value 0,004). Input pada penelitian ini sudah tercapai, proses pada penelitian ini sudah berjalan dengan baik, dan output pada penelitian ini belum tercapainya cakupan imunisasi lanjutan karena masih ada Ibu yang tidak memberikan imunisasi kepada anak nya karna ketdak tahuan Ibu, menganggap imunisasi lanjutan ini tidak penting, kurang nya sikap, motivasi, dukungan keluarga, peran Kader dan peran Petugas kesehatan. Perlu di tingkatkan lagi peran petugas kesehatan di bidang preventif dan promotif serta perlu adanya perwako tentang imunisasi lanjutan pentavalen yang mengacu kepada permenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi.

Background : Berdasarkan data dinas Provinsi Sumatera Barat cakupan imunisasi lanjutan pentavalen untuk Kota Solok Tahun 2016 adalah 18,9 % ( capaian paling rendah diantara 19 Kabupaten /Kota di Sumbar ). Tahun 2017 adalah 30,0 % (capaian no 18 dari 19 Kabupaten /Kota di Sumbar ). Tahun 2018 adalah 47,7 % ( Capaian no 4 dari 19 Kabupaten / Kota di Sumbar ). Tahun 2019 adalah 29,6 % ( Capaian paling rendah dari 19 Kabupaten /Kota di Sumbar ). Tahun 2020 adalah 35,6 ( Capaian no 12 dari 19 Kabupaten /Kota Di Sumbar ). Methods The research using mixed methods, the quantitative design in this research is descriptive analytic with cross sectional design. The qualitative design in this study is descriptive with a grounded theory approach and uses an in-depth interview method. This research was conducted in June September 2021, the sample in this study was 97 people, namely mothers of baduta in Solok City in 2021 and 7 informants. Quantitative data analysis with Chi Square test and logistic regression test to obtain and obtain descriptions, analysis, interpretations and innovations in increasing the achievement of advanced pentavalent immunization. Qualitative data analysis was carried out by triangulation. Research Results The results of the Chi-Square statistic test are age (0.968), education (0.998), occupation (0.783), knowledge (0.003), attitude (0.045), motivation (0.036), family support (0.004), cadre role (0.034), officer role health (0.032). So it can be concluded that there is a relationship between knowledge, attitudes, motivation, family support, the role of cadres and the role of health workers with pentavalent follow-up immunization in Solok City in 2021. Conclusion The most dominant factor for pentavalent follow-up immunization in Solok City in 2021 was family support (p-value 0.004). The inputs in this study have been achieved, the process in this study has been going well, and the output in this study has not achieved further immunization coverage because there are still mothers who do not give immunizations to their children because of the mother's ignorance, considers this follow-up immunization not important, less his attitude, motivation, family support, the role of Cadre and the role of health workers. It is necessary to increase the role of health workers in the preventive and promotive fields and there is a need for a mayor regarding pentavalent advanced immunization which refers to the Minister of Health No. 12 of 2017 concerning the administration of immunization.