Search Repository Universitas Fort De Kock

Tendinitis Supraspinatus adalah peradangan pada tendon Supraspinatus akibat gesekan tendon terhadap tulang bahu secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Begitu juga di Sumatra Barat di instalasi fisioterapi salah satu rumah sakit yaitu RS. Dr. Reksodiwiryo tahun 2015 dengan kunjungan pasien 3180/tahun. Tiga puluh persen di antaranya menderita Tendinitis Supraspinatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Joint Mobilisation terhadap peningkatan lingkup gerak sendi pada penderita Tendinitis Supraspinatus. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperiment Design postes dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien Tendinitis Supraspinatus di Rs. Dr. Reksodiwiryo Padang pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 30 orang penderita Tendinitis Supraspinatus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi yaitu pengukuran lingkup gerak sendi pada pasien Tendinitis Supraspinatus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lingkup gerak sendi pada kelompok eksperimen adalah 76,610 dan rata-rata lingkup gerak sendi pada kelompok kontrol adalah 63,940. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata lingkup gerak sendi yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan nilai p<0,05 yaitu p=0,001. Dapat disimpulkan bahwa pemberian joint mobilisation efektif terhadap peningkatan lingkup gerak sendi pada penderita tendinitis supraspinatus. Untuk itu diharapkan kepada pasien yang menderita tendinitis supraspinatus agar dapat selalu aktif melakukan terapi joint mobilisation di rumah sakit dan disiplin mengikuti latihan yang diberikan terapi sehingga dapat meningkatkan lingkup gerak sendi.

Tendinitis Supraspinatus is inflammation of the supraspinatus tendon due to friction of tendon against the shoulder bones repeatedly in the long term. Total of tendinitis supraspinatus sufferers is high. At physioterapy installation in Dr.Reksodiwiryo Hospital, Padang, West Sumatra, from 3180 patient visit in 2015, 30% of them suffer from supraspinatus tendinitis. This study aimed to determine the effect of Joint Mobilisation in increasing the range of motion of Tendinitis Supraspinatus Patient. This research is a Quasi Experiment study posttest design with a control group. The population of this study were supraspinatus tendinitis patients at Rs. Dr. Reksodiwiryo in July and August 2016. The sampling using purposive sampling techniques to obtain 30 people with supraspinatus tendinitis. Collecting data in this study has done through observation with measuring range of tendon motion . The results show that average range of motion in the experimental group was 76.610 and the average range of motion in the control group is 63.940. Statistical analysis showed there were differences between experiment and control group with the range of motion p<0,05 is p = 0.001. It can be concluded that joint mobilisation is effective to increasing the range of motion in patients with supraspinatus tendinitis. We expected that supraspinatus tendinitis patients always active therapy joint mobilisation and discipline in therapy program for increasing range of motion.