Hubungan Mobilisasi Dini dan Frekuensi Menyusui Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2018

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Anazura, Rori
Advisor:
Febriyeni
Sulistia, Yori
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Mobilisasi Dini, Frekuensi Menyusui, Involusi Uterus.
DOI:
-
Abstract :
Involusi uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Berdasarkan survey awal di Puskesmas Sungai Limau terdapat 3 (30%) dari 10 orang ibu nifas yang tidak melakukan mobilisasi dini dan frekuensi menyusui <8x mengalami keterlambatan involusi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Mobilisasi Dini dan Frekuensi Menyusui Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini ibu nifas berjumlah 97 orang, sampel diambil sebanyak 41 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 Juli-26 Agustus 2018, instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi, pengolahan data dengan komputerisasi analisa data menggunakan uji chy-square. Hasil penelitian ini terdapat 29 orang (70,7 %) melakukan mobilisasi dini, 31 orang (75,6%) dengan frekuensi menyusui yang baik, dan 32 orang (78%) dengan involusi uterus yang normal. Hasil analisa bivariat melakukan mobilisasi dini dengan nilai p=0,017 (p<0,05), frekuensi menyusui dengan nilai p=0,04 (p<0,05) berarti terdapat hubungan antara mobilisasi dini dan frekuensi menyusui terhadap involusi uterus pada ibu nifas, dengan Odds Ratio masing-masing adalah 8.667 dan 14.000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara mobilisasi dini dan frekuensi menyusui terhadap involusi uterus di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Limau. Peneliti berharap agar seluruh ibu nifas melakukan mobilisasi dini dan memiliki frekuensi menyusui yang baik sehingga dapat mempercepat kembalinya fundus uteri keposisi normal.
Download From Google Drive