Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku seks pranikah pada mahasiswa kebidanan se Kota Bukittinggi Tahun 2018

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Julianda, RTS. Syarah
Advisor:
Afriyanti, Detty
Putri, Nita Tri
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Pengetahuan, teman sebaya, kepercayaan, Peran responden tua, prilaku seksual pranikah.
DOI:
-
Abstract :
Perilaku seksual pranikah banyak terjadi pada usia remaja yang mendominasi golongan umur sesuai piramida penduduk. Survei pendahuluan yang peneliti lakukan pada salah satu perguruan tinggi, dari 10 mahasiswa, 2 siswa tidak mengetahui tentang prilaku seksual pranikah, 2 mahasiswa mengatakan tidak diperbolehkan responden orang tua untuk berpacaran, 3 mahasiswa lagi mengatakan pernah berpegangan tangan dengan pacarnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada mahasiswa kebidanan se-kota Bukittinggi Tahun 2018. Jenis penelitian survey analitik dengan desain crossectional. Objek penelitian adalah mahasiswa kebidanan se Kota Bukittinggi. Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan prilaku seksual pranikah diteliti 11 juli sampai agustus dengan mengunaka metode uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan 56 responden (56,6%) berpengetahuan tinggi. 61 responden (61,6%) memiliki teman sebaya negatif, 77 responden (77,8%) mempunyai kepercayaan yang tinggi. 61 responden (61,6%) yang tidak terpapar media massa. 63 responden (63,6%) mempunyai peran responden tua positif. 41 responden (41,4%) tidak berisiko prilaku seksual pranikah. Terdapat hubungan antara pengetahuan (p= 0,006) OR CI 95%3,472, teman sebaya (p= 0,009) OR CI 95%3,556, kepercayaan (p= 0,031) OR CI 95% 3,241, dan peran responden tua(0,0005) ORCI 95% 6,676 prilaku seksual pranikah pada mahasiswa kebidanan se Kota Bukittinggi. Terdapat ada hubungan pengetahuan, teman sebaya, kepercayaan dan peran responden orang tua dengan prilaku seksual pranikah. Diharapkan mahasiswa kebidanan dapat menggunakan media massa dengan baik, agar tidak terpapar dengan akses pornografi yang dapat merusak remaja. Sehingga dapat dipahami jika perilaku seksual berisiko banyak ditemukan pada responden yang mendapatkan paparan tingi dari sumber informasi seksual media massa.
Download From Google Drive