Search Repository Universitas Fort De Kock

Kehamilan resiko tinggi adalah Ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus. Diantara 4 Nagari di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang, ibu hamil resti terbanyak terdapat di nagari Sungai Nanam, yaitu sebanyak 71,70 % dari 486 orang ibu hamil. Survei awal terhadap 10 orang ibu hamil, 80 % merupakan kehamilan resiko tinggi, 70% menyatakan bahwa petugas tidak melakukan pemeriksaan Hb pada trimester I kehamilan, 50 % tidak pernah mendapatkan promosi kesehatan tentang kehamilan resiko tinggi, 80 % tidak melakukan pemeriksaan pada awal kehamilan (1 bulan terlambat haid). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian resiko tinggi pada ibu hamil. Metode penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang berada di Kanagarian Sungai Nanam Wilayah Kerja Puskesmas Alahan Panjang berjumlah 486 orang. Sampel 220 orang, diambil secara simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis univariat diketahui 64 (29,1 %) menyatakan peran tenaga kesehatan kurang baik, 106 (48,2 %) promosi kesehatan kurang baik, 121 (55 %) melakukan kunjungan ANC dengan tidak lengkap, 11 (5,0 %) merupakan kehamilan resiko sangat tinggi dan 67 responden (30,5 %) dengan kehamilan resiko tinggi. Hasil analisa bivariat tidak ada hubungan peran tenaga kesehatan (p = 0,687), tidak ada hubungan promosi kesehatan (p = 0,305) dan tidak ada hubungan kunjungan ANC (p = 0,481) dengan kehamilan resiko tinggi. Disimpulkan bahwa tidak faktor yang berhubungan dengan resiko tinggi kehamilan. Diharapkan pada petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah terhadap ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ANC sesuai dengan jadwal.

Women with high risk pregnancy need special attention. Among 4 nagari in working area of Alahan Panjang Public Health Center, the highest number of women with high risk pregnancy was found in Nagari Sungai Panam, i.e. 71.70% of 486 pregnant women. The preliminary survey among 10 pregnant women revealed that 80 % of them was high risk pregnancy, 70% of them claimed that the paramedics did not conduct Hb check in first trimester of pregnancy, 50% of them were never involved in health promotion about high risk pregnancy, 80% of them did not do preliminary pregnancy check-up. The aim of this research is to find out factors related to the occurrence of high risk pregnancy. This research is analytical research using cross sectional design. The population of this research is all pregnant women in Kanagarian Sungai Panam as the working area of Alahan Panjang Public Health Center i.e. 486 women. The number of the samples is 220 pregnant women collected through simple random sampling. The data are analysed by using chi square statistical test. The result of univariate analysis reveals that 64 (29.1 %) of respondents claims that the paramedics have not good roles, 106 (48.2 %) of respondents claim that health promotion is not good, 121 (55.0%) of respondents did not perform complete ANC, and 11 (5.0 %) of respondents is very high risk pregnancy and 67 (30.5 %) is high risk pregnancy. The result of bivariate analysis reveals that there is no correlation of paramedics roles (p = 0.687), no correlation of health promotion (p = 0.305), no correlation of ANC pregnancy check-up (p = 0..481). From these findings, it can be concluded that no related factor of high risk pregnancy. Therefore, it is expected to the paramedics to conduct door to door check-up to the pregnant women who did not do ANC check-up on the scheduled time.