Search Repository Universitas Fort De Kock

Data WHO yang melakukan penelitian di beberapa negara berkembang menunjukkan 40% remaja pria umur 18 tahun dan remaja putri umur 18 tahun sekitar 40% telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada ikatan pernikahan. Akibat dari hubungan seksual pranikah, sekitar 12% telah postif terkena penyakit menular seksual, sekitar 27% positif HIVdan 30% remaja putri telah hamil, setengah dari mereka melahirkan namun setengahnya lagi melakukan aborsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pergaulan dan pengetahuan remaja dengan sikap seks bebas di SMA negeri 1 Baso Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain pendekatan cross sectional pada remaja SMA Negeri 1 Baso, Kabupaten Agam tahun 2017 yang berjumlah 74 Responden pada bulan september 2017. Teknik yang digunakan adalah Total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembaran kuesioner dan pengolahan data menggunakan teknik komputerisasi. Hasil uji statistik penelitian didapatkan bahwa lingkungan pergaulan remaja sebagian besar dalam kategori baik (67,6%), pengetahuan remaja sebagian besar tinggi (52,7%), sikap seks bebas remaja sebagian besar positif (59,5%). Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkungan pergaulan dengan sikap seks bebas remaja (p=0.016 dan OR=3,889). Terdapat hubungan yang bermakna pengetahuan dengan sikap seks bebas remaja (p = 0,041 dan OR=3,023) di SMA Negeri 1 Baso Kabupaten Agam Tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik pada lingkungan pergaulan dan pengetahuan remaja di SMA Negeri 1 Baso Kabupaten Agam tahun 2017. Saran bagi responden agar dapat memberi masukan kepada remaja tentang bahaya seks bebas.

WHO that do research in some developing countries shows that 40% of 18year-old boys and 18-year-old girls around 40% have done sex even without marriage bonds. As a result of premarital sexual intercourse, about 12% have been positively affected by sexually transmitted diseases, about 27% are positively with HIV and 30% of girls are pregnant, half of them have given birth but the others have undertaken abortions. The purpose of this study is to determine the relationship between social environment and knowledge of adolescents with free sex attitudes at state senior high school 1 Baso in 2017. The type of research used is Descriptive Analytic with Cross Sectional approach design on adolescents of state senior high school 1 Baso, Agam Regency 2017 which amount 74 respondens in September 2017. technique used is Total sampling, Instrument used is sheet questionnaire and data processing using computerizing technique. The result of the statistic test shows that the teenagers social environment is mostly in good category (67,6%), knowledge of adolescents is mostly high (52,7%), free sex attitude of adolescents is mostly positive (59,5%). There are a significant relationship between social environment and adolescents free sex attitude (p=0.016 dan OR=3,889). There is a significant correlation between knowledge and adolescents free sex attitude (p=0,041 and OR=3,023) in state senior high school 1 Baso, Agam Regency in 2017. Based on the results of this study, it can be concluded that there is a statistically significant relationship on the environment and knowledge of adolescents in state senior high school 1 Baso, Agam Regency in 2017. Advice for respondents to be able to give suggestion to adolescents about the dangers of free sex.