Search Repository Universitas Fort De Kock

Di Indonesia, seperlima dari jumlah penduduk adalah remaja berperilaku berisiko (kekerasan, tawuran, seks bebas, merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang) tanpa mewaspadai akibat jangka panjang dari perilaku tersebut. Mereka mengadopsi perilaku berisiko itu melalui pergaulan yang tidak sehat dan informasi yang tidak terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada remaja di SMA Swasta Pembangunan Bukittinggi Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi 419 orang dan sampel 81 orang. pengambilan sampel menggunakan teknik sistematik random sampling. Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Pembangunan Bukittinggi, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan menggunakan kuisioner. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 8 22 September 2017. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat menunjukan peran keluarga baik sebanyak 51 responden (63%), sosial ekonomi yang rendah sebanyak 48 responden (59,3%), tidak terpengaruh teman sebaya sebanyak 56 responden (69,1%) dan pernah melakukan perilaku yang menyimpang sebanyak 62 responden (76,5%). Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara peran keluarga (p=0,014), sosial ekonomi (p=0,013) dan teman sebaya (p=0,011) terhadap perilaku menyimpang pada remaja di SMA Swasta Pembangunan Bukittinggi Tahun 2017. Berdasarkan hasil yang didapat maka disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara peran keluarga, teman sebaya dan sosial ekonomi terhadap perilaku menyimpang pada remaja. Diharapkan bagi sekolah untuk memberikan penyuluhan disekolah tentang perilaku menyimpang yang harus dihindari oleh siswa-siswi di sekolah.

In Indonesia, one fifth of the population is adolescent at risk (violence, brawl, free sex, smoking, substance abuse) without being aware of the long-term consequences of such behavior. They adopt such risky behaviors through unhealthy associations and unfocused information. This study aims to determine the factors that influence deviant behavior in adolescents at Private High School Development Bukittinggi Year 2017. This research is an analytical descriptive research with cross sectional design. The population is 419 people and the sample is 81 people. sampling using systematic random sampling technique. This research was conducted at Bukittinggi Development Private High School, data collection was done by interview technique and using questionnaire. This research has been conducted on 8 - 22 September 2017. Data analysis used is univariate and bivariate analysis. The result of univariate analysis showed good family role as many as 51 respondents (63%), low socioeconomic counted 48 respondents (59,3%), unaffected peers 56 respondents (69,1%) and never did deviant behavior 62 of respondents (76.5%). The result of bivariate analysis showed that there was a significant relationship between family role (p = 0,014), socioeconomic (p = 0,013) and peers (p = 0,011) against misbehavior in adolescents at Bukittinggi Private High School in 2017. Based on the results obtained it is concluded there is a meaningful relationship between the role of family, peers and socioeconomic behavior against deviant in adolescents. It is hoped for schools to provide school counseling about deviant behavior that should be avoided by students in school.