Search Repository Universitas Fort De Kock

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesejahteraan baik fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi-fungsi dan proses reproduksi. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2010, sebagian besar (68%) perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur dan 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur dalam 1 tahun terakhir. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku dan stres pada remaja putri dengan keteraturan menstruasi di SMPN 2 Rengat Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah Deskriftif Analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII di SMPN 2 Rengat dengan jumlah populasi 82 orang dan sampel 82 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Berdasarkan analisa univariat dari 82 orang yaitu sebanyak 46 orang (56,1%) perilaku negatif saat menstruasi dan dari 82 orang yaitu sebanyak 43 orang (52,4%) mengalami stress saat menstruasi. Dari uji statistik didapatkan ada hubungan bermakna antara perilaku dengan keteraturan menstruasi dengan p value = 0,001 dan OR= 5,971, dan terdapat hubungan yang bermakna antara stress dengan keteraturan menstruasi dengan value =0,000 dengan nilai OR = 6,222. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku dan stress pada remaja putri dengan keteraturan menstruasi di SMPN 2 Rengat. Diharapkan bagi siswi SMPN 2 Rengat lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

Reproductive health is a state of complete physical, mental, social intact in all matters relating to the systems, functions and processes of reproduction. According to data from Health Research Association (Rikesdas) in 2010, the majority (68%) of women aged 10-59 years in Indonesia reported irregular menstruation and 13.7% experienced problems irregular menstrual cycles in the past one year. The purpose of this study was to determine the relationship of behavior and stress in adolescent girls with menstrual regularity in SMPN 2 Rengat Year 2017. This type of research is descriptive analytic cross sectional study design. The population in this research is class VII and VIII students at SMPN 2 Rengat with a population of 82 people and a sample of 82 people using a sampling technique that total sampling. Based on univariate analysis of 82 as many as 46 people (56.1%) negative behavior during menstruation and from 82 as many as 43 people (52.4%) experienced stress during menstruation. From the statistical test found no significant correlation between the behavior of the menstrual regularity with p value = 0.001 and OR = 5.971, and there is a significant association between stress and menstrual regularity with value = 0,000 with OR = 6.222. It can be concluded that there is a relationship between behavior and stress in adolescent girls with menstrual regularity in SMPN 2 Rengat. Expected to SMPN 2 Rengat increased knowledge about reproductive health.