Hubungan Usia, Paritas dan Pre Eklampsi Berat (PEB) dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD dr. Achmad Darwis Suliki Tahun 2016

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Novita, Dewi
Advisor:
Sulung, Neila
Kartika, Imelda R.
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Usia, Paritas, PEB, BBLR.
DOI:
-
Abstract :
Kontributor utama dalam Angka Kematian Bayi (AKB) adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR Indonesia, menyebabkan kematian neonatus 66 per 1.000 KH. Jumlah BBLR di RSUD dr. Achmad Darwis tahun 2016 sebanyak sekitar 10,9 %. Hasil survey terhadap 10 kasus BBLR diketahui bahwa penyebab BBLR tersebut yaitu 3 kasus disebabkan oleh usia yang beresiko, 3 kasus disebabkan paritas beresiko dan 4 kasus disebabkan oleh PEB. Tujuan penelitian untuk mengetahui usia, paritas dan PEB dengan kejadian BBLR. Metode penelitian survey analitik desain case control study. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017. Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang memiliki bayi lahir hidup di RSUD dr. Achmad Darwis Suliki pada tahun 2016, berjumlah 607 orang. Sampel kasus 66 orang, sampel kontrol 132 orang diambil secara sistematik random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis univariat diketahui 71,2 % ibu bersalin memiliki usia tidak beresiko (20 35 tahun), (77,8 %) paritas tidak beresiko (< 3), (83,3 %) tidak terjadi PEB dan (66,7 %) tidak terjadi BBLR. Hasil bivariat ada hubungan usia (p= 0,013 dan OR = 2,3), paritas (p = 0,013 dan OR = 2,5) dan PEB (p=0,002 dan OR = 3,4) dengan kejadian BBLR di RSUD dr. Achmad Darwis Suliki tahun 2016. Disimpulkan bahwa Pre Eklampsi Berat (PEB) sangat berhubungan dengan kejadian BBLR. Petugas di Rumah Sakit khususnya ruang kebidanan agar selalu memberikan penyuluhan atau konseling pada pasangan suami istri tentang usia dan paritas yang beresiko terhadap terjadinya BBLR, serta deteksi dini PEB pada ibu hamil.
Download From Google Drive