Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sosial Budaya Dan Peran Petugas Kesehatan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Pria Di Jorong Kampung Batu Utara Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tanjung Nan IV Kabupaten Solok Tahun 2017

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Nofriyenti
Advisor:
Rezkiki, Fitrianola
Meilinda, Vittria
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Pengetahuan, sosial budaya, peran petugas kesehatan dan penggunaan kontrasepsi pria.
DOI:
-
Abstract :
Kontrasepsi merupakan salah satu program KB yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap keluarga. pemerintah sedang menggalakkan program KB bagi pria untuk menekan resiko tersebut selain untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan gender serta meningkatkan partisipasi pria.. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sosial budaya dan peran petugas kesehatan dengan penggunaan kontrasepsi pria di Jorong Kampung Batu Utara wilayah kerja Puskesmas Simpang Tanjung Nan IV Kabupaten Solok Tahun 2017. Penelitian yang bersifat analitik dengan menggunakan metode cross sectional dan telah dilakukan pada tanggal 2 Agustus sampai 31 Agustus 2017 dengan populasi pada penelitian adalah suami Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 298 orang dengan pengambilan sampel secara random sampling yang berjumlah 75 orang data dikumpulkan dengan cara wawancara kemudian data diolah secara komputerisasi. Dari hasil penelitian menunjukkan (62,7%) responden mempunyai pengetahuan tinggi tentang alat kontrasepsi pria, (53,3%) responden mempunyai sosial budaya tidak mendukung, (78,7%) responden mempunyai peran petugas kesehatan baik dan (57,3 %) responden tidak menggunakan alat kontrasepsi pria. Berdasarkan analisis diperoleh ada hubungan pengetahuan (p value = 0,000 dan OR 8,842), sosial budaya (p value = 0,038 dan OR 3,056) dan peran petugas kesehatan (pvalue = 0,048 dan OR 4,189) dengan penggunaan alat kontrasepsi pria di Jorong Kampung Batu Utara wilayah kerja Puskesmas Simpang Tanjung Nan IV Kabupaten Solok Tahun 2017. Disimpulkan pengetahuan responden paling berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi pria. Diharapkan kepala puskesmas mengadakan sosialisasi yang dilakukan oleh kader didampingi petugas kesehatan kepada pasangan usia subur untuk meningkatkan pengetahuan pria tentang KB pria melalui penyuluhan menggunakan leaflet sehingga bisa merubah sikap negatif pria terhadap metode KB pria yang ada sekarang ini. Pihak Puskesmas khususnya bagian KIA/KB, lebih mengoptimalkan lagi penyuluhan tentang KB Pria seperti vasektomi dan kondom yang diberikan kepada calon akseptor atau akseptor KB itu sendiri.
Download From Google Drive