Hubungan Pemberian ASI Eksklusif, Pola Asuh dan Stimulasi Ibu dengan Tumbuh Dan Kembang Balita 12 24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lembah Binuang Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Zulriza
Advisor:
Silvia
Sari, Mila
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Pemberian ASI Eksklusif, Pola Asuh dan Stimulasi Ibu.
DOI:
-
Abstract :
Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Pasaman Barat tahun 2015 mencatat 9,12% balita mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkat di tahun 2016 menjadi 11,6%. Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa cakupan tertinggi gangguan tumbuh kembang adalah Puskesmas Lembah Binuang 14,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ASI eksklusif, pola asuh dan stimulasi ibu dengan tumbuh kembang anak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lembah Binuang Kabupaten Pasaman Barat pada Juni - Juli 2017. Populasi penelitian adalah ibu balita 12- 24 bulan dengan jumlah 129 orang dan pengambilan sampel adalah total sampling, besar sampel 129 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, penimbangan dan pengukuran tinggi badan serta kuesioner KPSP. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 32,6% responden tidak memberikan ASI Eksklusif, 44,2% responden memiliki pola asuh yang kurang baik, 39,5% responden tidak melaksanakan stimulasi tumbuh kembang, 27,1% responden mengalami tumbuh anak tidak sesuai, dan 31,0% responden mengalami perkembangan anak yang tidak sesuai. Hasil uji Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan ASI eksklusif, pola asuh dan stimulasi dengan tumbuh kembang balita. Berdasarkan penelitian diharapkan Diharapkan Bidan Koordinator dan Petugas Promkes di Puskesmas melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang deteksi tumbuh kembang anak dan bidan desa mampu melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang pada seluruh balita diwilayah kerjanya.
Download From Google Drive