Search Repository Universitas Fort De Kock

Stunting pada anak merupakan indikator utama dalam menilai kualitas modal sumber daya manusia di masa mendatang. Gangguan pertumbuhan yang diderita anak pada awal kehidupan, pada hal ini stunting, dapat menyebabkan kerusakan yang permanen. Prevalensi stunting di Indonesia 37,2%, di Sumatera Barat 32,8%, dan di Puskesmas Plus Mandiangin Bukittinggi19,54%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Puskesmas Plus Mandiangin Bukittinggi tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode penelitian nya survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Plus Mandiangin Bukittinggi pada bulan agustus-september tahun 2017. Populasi berjumlah 849 anak, dengan jumlah sampel sebanyak 89 orang responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan 28,1% anak lahir dengan BBLR, 60,7% anak yang tidak ASI ekslusif, 73,0% anak yang imunisasi lengkap, 38,2% keluarga yang status ekonomi rendah dan 61,8% anak mengalami stunting. Hasil uji statistik menggunakan analisa chi-square didapatkan nilai p value BBLR ((p=0,000), ASI ekslusif (p=0,000), imunisasi (p=0,630), dan status ekonomi (p=0,000). Ada hubungan antara BBLR, ASI ekslusif dan status ekonomi dengan kejadian stunting pada balita. Disarankan kepada tenaga kesehatan, kader dan instansi terkait untuk lebih giat dan aktif dalam memberikan penyuluhan tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting pada anak balita.

Stunting in children is a key indicator in assessing the quality of human capital in the future. Children suffered stunted growth early in life, in this case stunting, can cause permanent damage. The prevalence of stunting in Indonesia 37.2%, 32.8% in West Sumatra, and in Puskesmas Plus Mandiangin Bukittinggi19,54%. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of stunting among children under five in Puskesmas Plus Mandiangin Bukittinggi in 2017. This type of research is quantitative, its research method analytical survey with cross sectional approach. The sampling technique in this research using accidental sampling technique. This research was conducted in Puskesmas Plus Mandiangin Bukittinggi in August-September 2017 amounted to 849 child population, with a total sample of 89 respondents. Collecting data using questionnaires. Data processing by univariate and bivariate analysis using chisquare test. The results showed 28.1% of children born with low birth weight, 60.7% of children who are not exclusively breastfed, 73.0% of children were fully immunized, 38.2% of families have lower economic status and 61.8% of children are stunted. Statistical test results using analysis chi-square p value value of LBW ((p = 0.000), exclusive breastfeeding (p = 0.000), immunization (p = 0.630), and the economic status (p = 0.000). There is a relationship between low birth weight, breastfeeding exclusive and economic status with the incidence of stunting in children under five. Suggested for health workers, volunteers and related agencies to be more active and active in providing information about the factors that cause stunting in children under five.