Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Petugas Dengan Pengelolaan Limbah Medis Padat Di Rumah Sakit Umum Kota Solok Tahun 2017

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Putri, Sherly Ariska
Advisor:
Hasnita, Evi
Rudjito
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Pengelolaan Limbah Medis Padat, Pengetahuan, Sikap, Motivasi.
DOI:
-
Abstract :
Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar. Limbah klinis bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunjung, terutama kepada petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar rumah sakit. Berdasarkan data yang didapat jumlah limbah medis di Rumah Sakit Umum Kota Solok tahun 2016 terdapat 50 kg sampah yang dihasilkan tiap-tiap ruangan perhari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi petugas dengan pengelolaan limbah medis padat di rumah sakit umum kota solok. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan uji chi square sebagai teknik pengolahan data. Populasi adalah seluruh petugas cleaning service Rumah Sakit Umum Kota Solok tahun 2017 berjumlah 79 orang, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Adapun yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dan motivasi dan variabel dependen adalah pengelolaan limbah medis padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 75 petugas diketahui jumlah pengetahuan rendah 46 orang (61,3%), sikap kurang baik 49 orang (65,3%), motivasi kurang baik 50 orang (66,7%), sedangkan pengelolaan limbah medis padat kurang baik 53 orang (70,7%). Hasil uji statistik hubungan pengetahuan terhadap pengelolaan limbah medis padat diperoleh nilai p = 0,036 dengan OR =3 ,340 (CI= 1,189-9,381), sikap pengelolaan limbah medis padat diperoleh nilai p = 0,007 dengan OR=4,444 (CI=1,547-12,769), motivasi pengelolaan limbah medis padat diperoleh nilai p = 0,003 dengan OR=4,935 (CI=1,700 -14,329) Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan, sikap dan motivasi petugas berhubungan secara signifikan dengan pengelolaan limbah medis padat. Dari ketiga variabel didapatkan yang paling berhubungan dan nilai asosiasi tertinggi adalah motivasi. Sebagai masukan kepada petugas yang tidak atau kurang mempunyai motivasi dalam pengelolaan limbah medis padat supaya meningkatkan keaktifan dalam mengelola limbah tersebut, petugas harus mempunyai dorongan dalam diri agar melakukan upaya yang baik terhadap pekerjaannya.
Download From Google Drive