Search Repository Universitas Fort De Kock

Di Indonesia terjadi 43 aborsi per 100 kelahiran hidup bahwa sebagian besar aborsi yang disengaja 78% wanita diperkotaan dan 40 % perdesaan yang melakukan aborsi dengan sengaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi siwa X-XII di SMA Muhammadiyah Padang Panjang Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dilakukan di SMA Muhammadiyah Padang Panjang pada bulan September 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi remaja yang ada di SMA Muhammadiyah Padang Panjang yaitu sebanyak 56 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisa data dilakukan secara komputerisasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kurang dari separoh (40%) responden berpengetahuan tinggi, (45%) kurang dari separoh responden menunjukan respon sikap positif tentang masalah resiko kesehatan reproduksi remaja.
Dapat disimpulakan bahwa pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi remaja terlihat kurang baik dalam kesehatan reproduksi remaja. Untuk itu diharapkan kepada semua pihak, baik masyarakat, instansi pendidikan dan khususnya bagi remaja untuk dapat lebih meningkatkan lagi kegiatan yang di berikan pendidikan kesehatan reproduksi.

In Indonesia there are 43 abortions per 100 live births that most intentional abortions are 78% of women in urban areas and 40% of villages are deliberately aborted. This study aims to determine the description of knowledge and attitude of young women about reproductive health of X-XII in SMA Muhammadiyah Padang Panjang year 2017. The type of this research is descriptive done in SMA Muhammadiyah Padang Panjang in September 2017. The population in this research is all teenagers in SMA Muhammadiyah Padang Panjang that is as many as 56 people. Sampling technique using total sampling so that got sample as many as 40 people. The data were collected using questionnaires and data analysis was done computerized. The results showed that less than half (40%) of respondents were knowledgeable, (45%) less than half respondents showed a positive attitude response about adolescent reproductive health risk problem. It can be concluded that the knowledge and attitude of adolescent about adolescent reproductive health look less good in adolescent reproduction health. Therefore, it is expected to all parties, both the public, educational institutions and especially for adolescents to be able to further improve the activities provided in reproductive health education.