Search Repository Universitas Fort De Kock

Menstruasi adalah perdarahan dari uterus sebagai tanda tanda bahwa alat kandungan menjalankan fungsinya. Panjang siklus menstruasi yang normal adalah 28 hari. Gangguan pada siklus menstruasi dipengaruhi oleh gangguan pada fungsi hormon, kelinan sistemik, stres, status gizi dan hormon prolaktin yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dan status gizi dengan gangguan menstruasi pada siswi kelas XI di SMK N 1 Tanjung Raya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu sebanyak 68 orang dan sampelnya 58 orang dan cara pengambilan sampel dengan menggunakan Metode total Sampling. Penelitian dilakukan pada bulan April 2017. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi dan uji Chi-square. Hasil uji statistik diketahui bahwa 62,1% siswi mengalami gangguan menstruasi dikarenakan stres ringan dan 19,4% mengalami stres sedang, diperoleh bahwa ada hubungan bermakna antara stres dengan gangguan menstruasi dengan p = 0,017 (p 0,05), OR 4,295. Sedangkan pada status gizi diperoleh 10 orang yang mengalami gangguan menstruasi akibat gizi kurang, diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang bermakna (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat bermakna antara stres dengan gangguan menstruasi dan tidak ada ada hubungan yang bermakna antara status gizi dan gangguan menstruasi pada sisiwi kelas XI di SMK N 1 Tanjung Raya. Disarankan pada siswa untuk selalu menjaga kesehatan psikologi dan melalukan kebiasaan sehari-hari dengan baik karena apabila stressor muncul akan sangat berpengaruh terhadap siklus menstruasi yang dapat mengakibatkan gangguan menstruasi.

Disorders in the menstrual cycle are affected by disruption of hormonal function, systemic cyst, stress, nutritional status and excessive prolactin hormone. This study aims to determine the relationship between stress and nutritional status with menstrual disorders in students of class XI in SMK N 1 Tanjung Raya.
This research uses quantitative method with analytic descriptive research type and cross sectional approach. The population in this research is as many as 68 people and the sample is 58 people and the way of sampling using total sampling method. The study was conducted in April 2017. The data were measured using a questionnaire. Data analysis in this research use frequency distribution and Chi-square test. The result of statistic test showed that 62.1% of female students had menstrual disorder because of mild stress and 19.4% had moderate stress, it was found that there was significant relationship between stress and menstrual disorder with p = 0,017 (p 0,05), OR 4,295 . While the nutritional status obtained 10 people who experienced menstrual disorders due to malnutrition, obtained that there is no significant relationship (p> 0.05). The conclusion of this research is there is a very meaningful relationship between stress with menstrual disorder at the side of class XI in SMK N 1 Tanjung Raya. Suggested to the school need to counseling to students to maintain reproductive health, mindset, and balanced nutrition intake so as not to experience menstrual disorders.