Hubungan Pola Makan, Paritas Dan Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Kejadian Obesitas Di SMA Negeri 1 X Koto Diatas, Kabupaten Solok Tahun 2016

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Rahman, Faidlur
Advisor:
Nurhayati
Rezkiki, Fitrianola
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Pola makan, paritas, status sosial ekonomi, obesitas
DOI:
-
Abstract :
Obesitasmulaimenjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Jumlah orang didunia yang dikategorikan kelebihan berat badan pada tahun 2014 telahmelampaui 2,1 miliar atau naik 875 jutadari 1980 dan tidak ada satupun Negara yang sukses mengatasi masalah itu. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahuihubunganpolamakan, paritas, status sosialekonomikeluargadengankejadianobesitaspadaanakberusiaremaja di SMAN I X Koto DiatasKabupatenSolokTahun 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain cros sectional Adapun sampel penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengalami obesitas di SMAN 1 X Koto Diatas Kabupaten Solok Tahun 2016 dengan populasinya 180 orang. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil penelitian didapatkan Pola makan yang baik sebanyak 84 orang (56,0 %), Paritas banyak sebanyak 111 orang (74,0 %), Sosial ekonomi baik sebanyak 87 orang (58,0 %), IMT normal sebanyak 106 orang (70,7%). Ada Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas di SMAN 1 Sulit Air Kabupaten Solok Tahun 2016 dengan nilai p= 0,027 dan OR= 2,383. Ada Hubungan Paritas dengan kejadian Obesitas dengan nilai p= 0,039 dan OR= 2,404 dan Ada Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan kejadian Obesitas dengan nilai p=0,001 dan OR=4,038. Berdasarkanhal di atasdapatdisimpulkanbahwaada hubunganpolamakan, paritas, status sosialekonomikeluargadengankejadianobesitaspadaanakberusiaremaja di SMAN I X Koto DiatasKabupatenSolokTahun 2016. Disarankan kepada remaja agar menyeimbangkan antara konsumsi makanan dengan aktivitas fisik serta bagi guru agar memperhatikan kesehatan fisik siswa siswi seperti melakukan penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan siswa siswi secara berkala.