Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Solok Tahun 2016

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Febryanny, Rilla
Advisor:
Kartika, Imelda R.
Febrina, Cory
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Usia ibu, preeklamsia,haemoragic antepartum,gmelli,BBLR.
DOI:
-
Abstract :
BBLR masih merupakan masalah yang menyebabkan kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir. Angka kematian neonatal 19/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian pada kelompok perinatal disebabkan oleh Intra Uterine Fetal Death (IUFD) sebanyak 29,5 % dan berat bayi lahir rendah (BBLR) Sebanyak 11,2%. Kelahiran bayi BBLR sampai saat ini masih bertanggung jawab atas dua pertiga kematian bayi. Faktor kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan amat menentukan kondisi bayinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di RSUD Solok tahun 2016. Penulis menggunakan teknik systematic random sampling dengan sampel 94 orang. Analisa dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariate dengan menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Sebagian kecil responden (28,7%) memiliki usia beresiko. Sebagian kecil responden (21,3%) preeklamsia.Sebagian kecil responden (7,4%) haemoragic antepartum (HAP).Sebagian kecil responden (10,6%) gamelli. Sebagian kecil responden (25,5%) bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Adanya hubungan antara usia ibu dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah, dimana p value = 0,001 (OR=6,138). Adanya hubungan antara preeklamsia dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah, dimana p value = 0,000 (OR=54,238). Tidak danya hubungan antara haemoragic antepartum dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah, dimana p value = 0,068 (OR= 4,467). Adanya hubungan antara gemelli dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah, dimana p value = 0,002 (OR=9,196). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian BBLR berhubungan erat dengan usia ibu, preeklamsia, dan gamelli. Sebagai saran untuk instansi kesehatan terutama rumah sakit dan tenaga kesehatan dapat melakukan deteksi dini faktor resiko terjadinya BBLR sehingga dapat tertangani secara dini baik upaya promotif, preventif maupun kuratif. Dan lebih menggalakan lagi penyuluhan tentang BBLR agar masyarakat mengenali tentang BBLR dan faktor penyebab lainnya.
Download From Google Drive