Search Repository Universitas Fort De Kock

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perempuan usia 15-19 tahun yang menikah di perkotaan meningkat menjadi 21%. Sedangkan yang terjadi di pedesaan tentang pernikahan usia muda ini menurun menjadi 24,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Muda di Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang menikah di Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 dengan jumlah populasi sebanyak 444 orang. Cara pengambilan sampel dengan metode sistematik random terdapatn 82 orang. Pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi dengan menggunakan uji statistic chi square. Ada hubungan yang bermakna antara riwayat tingkat pendidikan dengan terjadinya pernikahan dini, dimana nilai P=0,033 maka (P 0,05), ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan terjadinya pernikahan dini, dimana nilai P=0,026 maka (P 0,05), ada hubungan yang bermakna antara dorongan biologis dengan terjadinya pernikahan dini, dimana nilai P=0,029 maka (P0,05), ada hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan dengan terjadinya pernikahan dini, dimana nilai P=0,029 maka (P0,05). Dapat disimpulkan bahwa masih sering terjadi kejadian pernikahan dini dan diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam memberikan penyuluhan yang tepat dan benar untuk mengurangi terjadinya pernikahan dini.

Basade on the Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2012, women aged 15-19 who were married in the urban areas increased to 21%. While that is happening in the countryside about this young age marriages decreased to 24,5%. This study aims to determine the Factors Affecting Early Marriage in Payakumbuh District City District Fifty Years 2016. The population in this study were all married women in Kecamatan Payakumbuh Fifty-City District in 2016 the number of population 444 people. Sampling with random systematic method that is 82 people, with computerized data processing is done by using chi square statistic test. There is significant correlation between level of education and the history of early marriage, where the value of P =0,033 (P 0.05), there was a significant association between knowledge and early marriage, where the value of P =0,026 (P 0,05), there was a significant association between a biological urge to early marriage, where the value of P =0,029 (P 0,05), there was significant association between environmental factors with early marriage, where the value of P=0,029 (P 0,05). It can be concluded that still frequent incidence of early marriage and health power moder especially midwives can improve the quality of health services in providing appropriate counseling and the right to reduce the occurrence of early marriage.