Search Repository Universitas Fort De Kock

BBLR tidak hanya dapat terjadi pada bayi prematur, tapi juga pada bayi cukup bulan yang mengalami hambatan pertumbuhan selama kehamilan. Kejadian BBLR di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 198 kasus pada tahun 2016, dan terbanyak di Puskesmas Koto Baru Simalanggang yaitu 22 kasus. Survey awal terhadap 10 ibu bersalin, 6 orang tidak mengetahui tentang penyebab terjadinya BBLR, 5 orang memiliki kadar Hb < 11 gr/dl, dan 7 orang memiliki pendapatan kurang dari Rp.2000.000 per bulan Tujuan penelitian untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 7 Februari 7 Maret 2017. Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang terdapat wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Simalanggang, yang berjumlah 118 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis univariat 51,7 % responden memiliki pengetahuan kurang baik, (60,2 %) status gizi baik, (53,4 %) status ekonomi cukup dan 90,7 % tidak terjadi BBLR. Hasil analisa bivariat ada hubungan pengetahuan (p = 0,016 dan OR = 10,98), status gizi (p = 0,007 dan OR = 8,171) dan status ekonomi (p = 0,032 dan OR = 5,967) dengan kejadian BBLR. Disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah pengetahuan, status gizi dan status ekonomi. Diharapkan pada ibu hamil agar dapat memeriksakan kehamilannya secara teratur minimal 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali trimester I, 1 kali trimester II dan 2 kali trimester III, sehingga terjadinya BBLR dapat dideteksi sejak dini.

LBW not only can occur in premature infants, but also in term infants who experienced growth inhibition during pregnancy. LBW in the District Lima Puluh Kota 198 cases in 2016, and the highest in PHV Koto Baru Health Simalanggang namely 22 cases. Initial survey of the 10 maternal, 6 people do not know about the causes of LBW, 5 people have Hb <11 g / dl, and seven people have an income of less than a month Rp.2000.000 research objectives were to determine the factors associated with Genesis Low Birth weight Infants. Descriptive analytic method with cross sectional design. The data collection was conducted on February 7 to March 7, 2017. The population is all mothers who are PHC Koto Baru Simalanggang, which amounted to 118 people, with a total sampling sampling. The data were analyzed using univariate and bivariate statistical test Chi Square. Results of univariate analysis 51.7% of respondents have less knowledge of good, (60.2%) good nutritional status, (53.4%) sufficient economic status and 90.7% did not happen LBW. The results of the bivariate analysis no correlation between knowledge (p = 0.016 and OR = 10.98), nutritional status (p = 0.007 and OR = 8.171) and economic status (p = 0.032 and OR = 5.967) with LBW. It was concluded that factors associated with LBW is knowledge, nutritional status and economic status. Expected in pregnant women in order to checkups regularly at least four times during pregnancy is 1 times the first trimester, second trimester 1 times and 2 times the third trimester, so the occurrence of low birth weight can be detected early.