Search Repository Universitas Fort De Kock

World Health Organisation (WHO) menyatakan angka persalinan dengan Sectio Caesarea adalah 15% dari seluruh jumlah persalinan, dari Departemen Kesehatan (DEPKES) RI menyatakan 20% total persalinan yang ada. Sedangkan Di provinsi Sumatera Barat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUP.DR.M.Djamil Padang Tahun 2010, didapatkan lebih dari separo (56,67%) melakukan tindakan operasi sectio caesarea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi dan hubungan antara faktor-faktor penyebab kejadian Sectio Caesarea dengan Sectio Caesarea di RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2016. Metode penelitian ini adalah merupakan jenis penelitian kuantitatif pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan memakai data sekunder melalui catatan medis (Rekam Medis) dari semua persalinan,dengan populasi 174 orang dan dengan menggunakan random sampel sebanyak 95 orang. Hasil univariat penelitian ini didapatkan faktor-faktor penyebab kejadian sectio Caesarea dari 95 orang sampel terdapat dengan indikasi CPD (31,6%), kelainan letak (8,4%), Gawat janin (26,3%), Riwayat SC (23,2%) dan Preeklampsia (10,5%). Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil ada hubungan CPD dengan section caesarea dengan p-value= 0,000 dan Odds Ratio (OR)=7,182. Ada hubungan kelainan letak dengan sectio caesarea (pvalue=0,000, OR=5,146). Ada hubungan gawat janin dengan sectio caesarea (pvalue= 0,000, OR= 3,815). Ada hubungan antara riwayat sc dengan sectio caesarea (p-value = 0,000, OR= 5,231). Ada hubungan antara preeklampsia dengan sectio caesarea (p-value = 0,000, OR= 4,416) Dapat disimpulkan bahwa indikasi CPD merupakan faktor terbanyak penyebab kejadian sectio caesare. Diharapkan untuk petugas kesehatan terutama di ruangan Obstetri agar lebih meningkatkan pengetahuan sehingga dapat memberikan informasi kepada ibu hamil tentang indikasi yang berperan pada sectio caesarea sehingga ibu hamil dapat melakukan Ante Natal Care secara teratur.

World Health Organization (WHO) declared labor by Sectio Caesarea figure is 15% of the total number of births, the Ministry of Health (MOH) RI stated 20% of total deliveries there. Meanwhile, in West Sumatra province based on the results of research that has been done in RSUP.DR.M.Djamil Padang in 2010, found more than half (56.67%) perform surgery sectio caesarea. The purpose of this study was to determine the frequency distribution and the relationship between factors that cause events with Sectio Sectio Caesarea Caesarea in hospitals Arosuka Solok District 2016. This research method is a quantitative research approach of Cross Sectional. Data collection was conducted using secondary data through medical records (Medical Record) of all deliveries, with a population of 174 people and using a random sample of 95 people. The results of this study, the univariate causative factors sectio Caesarea incidence of 95 samples contained with an indication of CPD (31.6%), aberration (8.4%), fetal distress (26.3%), history SC (23, 2%) and preeclampsia (10.5%). The bivariate analysis using chi square test. No results for CPD by section caesarea relationship with a p-value = 0.000 and odds ratio (OR) = 7.182. There is a relationship aberration with sectio caesarea (p-value = 0.000, OR = 5.146). No association with sectio caesarea fetal distress (p-value = 0.000, OR =30.815). There is no relationship between a history of sc with sectio caesarea (p-value = 0.000, OR = 5.231). There was no association between preeclampsia with sectio caesarea (p-value = 0.000, OR = 4.416) It can be concluded that the indication of the CPD is the largest factor sectio caesare cause of the incident. Expected to health workers, especially in Obstetrics room to improve their knowledge so as to provide information to pregnant women about indications that play a role in sectio caesarea so that pregnant women can do Antenatal regularly.