Search Repository Universitas Fort De Kock

Cakupan imunisasi booster pada balita tahun 2015 di Puskesmas Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota masih rendah yaitu 17,7 %. Rendahnya cakupan imunisasi booster dapat mengakibatkan mudahnya terjadi penularan penyakit, terutama penyakit PD3I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi booster balita di wilayah kerja Puskesmas Suliki tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Suliki dari bulan September 2016 sampai Maret 2017. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita berusia > 36 - 48 bulan sebanyak 207. Dan Sampel sebanyak 136 orang diambil secara simple random sampling. Data diolah dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisa univariat diketahui 50,7 % responden memiliki Pengetahuan rendah, 41,2 % responden mempunyai sifat negatif terhadap imunisasi booster, 32,4 % responden menyatakan peran petugas tidak aktif, 41,2 % tidak ada dukungan dari suami dan 38,2 % tidak memiliki kelengkapan imunisasi booster. Hasil analisa Bivariat diketahui faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi booster yaitu pengetahuan (p = 0,012 dan OR = 2,644), sikap ibu (p=0,011 dan OR 2,662 ), peran petugas kesehatan (p=0,799% dan OR 1,181), dan dukungan suami (p = 0,000 dan OR 4,000). Kesimpulan penelitian adalah hanya satu variabel peran petugas yang tidak ada hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi booster. Disarankan kepada petugas puskesmas bagian promosi kesehatan agar lebih meningkatkan program yang bersifat promotif dan preventif dengan menyebarkan media informasi mengenai imunisasi booster.

Booster immunization coverage in children under five in 2015 in the Health Center City District Fifty Suliki still low at 17.7%. Low immunization coverage booster can easily occur resulting in the transmission of diseases, especially diseases PD3I. This study aims to determine the factors associated with a toddler booster immunization in Puskesmas Suliki 2017. This type of research is descriptive analytic with cross sectional design. The study was conducted in Puskesmas Suliki from September 2016 to March 2017. The study population was all mothers who have children aged> 36-48 months as many as 207. And the sample of 136 people taken by simple random sampling. Data processed by univariate and bivariate analysis using chi square test. The results of the univariate analysis are known by 50.7% of respondents have a low knowledge, 41.2% of respondents have a negative disposition towards the booster immunization, 32.4% of respondents said the role of the officer is not active, 41.2% no support from her husband and 38.2% do not have booster immunization completeness. Results of analysis of Bivariat unknown factors affecting the completeness of immunization booster that knowledge (p = 0.012 and OR = 2,644), the attitude of the mother (p = 0.011 and OR 2,662), the role of health care workers (p = 0.799% and OR 1.181), and the support of a husband ( OR p = 0.000 and 4.000). The conclusion is only one variable role for which no meaningful relationship with booster immunization completeness. Suggested to the polyclinic part of health promotion in order to further improve the program promotive and preventive with media spread information about the booster immunization.