Search Repository Universitas Fort De Kock

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015, di dunia ada 187 juta anak berusia kurang dari lima tahun (balita) yang stunting dengan luas mayoritas di South-Central Asia dan sub-Sahara Afrika. Prevalensi balita stunting pada tahun 2015 di seluruh dunia adalah 28,5% dan di seluruh negara berkembang sebesar 31,2%. Data Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan (2016), ditemukan jumlah balita dengan gizi sangat pendek 3,8% dan pendek sebesar 17,7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling gizi terhadap pemberian nutrisi anak stunting usia 1-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan desain One-Group Pre Test-Post Test yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan April 2017. Populasi semua ibu yang memiliki anak stunting pada saat penelitian berjumlah 10 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik t-test dependen. Hasil penelitian didapatkan rata-rata nutrisi anak stunting sebelum diberikan konseling gizi yaitu 7,50 dan sesudah diberikan konseling gizi yaitu 9,70. Ada pengaruh konseling gizi terhadap pemberian nutrisi anak stunting usia 1-2 tahun (p value = 0,001). Berpedoman pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konseling gizi terhadap pemberian nutrisi anak stunting usia 1-2 tahun, maka diharapkan kepada bidan KIA untuk terus memberikan konseling gizi dan menyebarkan luaskan informasi tentang pemberian nutrisi pada anak stunting dan memberdayakan petugas kesehatan ataupun kader-kader kesehatan yang ada di setiap posyandu untuk melakukan konseling gizi pada ibu khususnya pada ibu yang memiliki anak stunting.

Data from the World Health Organization (WHO) in 2015, in the world there are 187 million children aged less than five years old (toddlers) were stunting with the vast majority in South-Central Asia and sub-Saharan Africa. The prevalence of stunting in children under five worldwide in 2015 was 28.5% and in all developing countries by 31.2%. Koto PHC Data Berapak South Coastal District (2016), found the number of infants with nutrition is very short short 3.8% and 17.7%. The purpose of this study was to determine the effect of nutrition on the provision of nutrition counseling stunting of children aged 1-2 years in Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan in 2017. This type of research is quasy Experiment with the design of the OneGroup Pre-Post Test Test conducted in Puskesmas Koto Berapak South Coastal District in April 2017. The population of all mothers of children with stunting at the time of the study of 10 people with the sampling technique purposive sampling. Data were collected using a questionnaire. Data were analyzed by univariate and bivariate using t-test statistical test dependent. The results showed the average child nutrition stunting before being given nutritional counseling is 7.50 and after given nutritional counseling is 9.70. There is the influence of nutrition on the provision of nutrition counseling stunting of children aged 1-2 years (p value = 0.001). Guided by the results of the study, it can be concluded that there is influence of nutrition on the provision of nutrition counseling stunting of children aged 1-2 years, it is expected to midwives Kia to continue to provide nutritional counseling and disseminate information on nutrition disseminated on child stunting and empower health workers or volunteers -kader health in every posyandu to perform nutritional counseling to the mother, especially in mothers of children with stunting.