Hubungan Ketuban Pecah Dini, Usia dan Paritas pada Ibu Bersalin dengan Kejadian Persalinan Prematur di RSUD Pariaman Tahun 2016

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   B, Diana Fithria
Advisor:
Hasnita, Evi
Yanti, Cici Apriza
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Persalinan Prematur, Ketuban Pecah Dini, Usia, Paritas.
DOI:
-
Abstract :
Dampak negatif yang timbul dari persalinan prematur adalah morbiditas dan mortalitas perinatal, tetapi juga terhadap potensi generasi yang akan datang, kelainan mental dan beban ekonomi bagi keluarga serta bangsa secara keseluruhan. Berdasarkan data rekam medik RSUD Pariaman ditemukan jumlah kasus prematur tahun 2015 sebanyak 8,1% dan bulan Januari-Mei 2016 ditemukan 11,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan ketuban pecah dini, usia dan paritas pada ibu bersalin dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Pariaman tahun 2016. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain Case Control Retrospektif yang dilakukan di RSUD Pariaman pada bulan Oktober 2016. Populasi berjumlah 573 orang yang terdiri dari populasi kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:2, dimana populasi kasus sebanyak 66 orang. Sampel kasus diambil menggunakan teknik total sampling dan sampel kontrol dengan systematik random sampling, sehingga jumlah sampel kontrol sebanyak 132 orang. Data dikumpulkan menggunakan lembar cheklist. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan 33,3% ibu bersalin melahirkan secara prematur. Sebesar 27,3% ibu bersalin mengalami ketuban pecah dini. Sebesar 34,3% ibu bersalin memiliki usia beresiko. Sebesar 34,8% ibu bersalin memiliki paritas beresiko. Terdapat hubungan ketuban pecah dini (p value = 0,000 dan OR 5,9), usia ibu (p value = 0,000 dan OR 3,7) dan paritas ibu (p value = 0,000 dan OR 3,9) dengan kejadian persalinan prematur. Berpedoman pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan ketuban pecah dini, usia ibu dan paritas ibu dengan kejadian persalinan prematur, maka diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki faktor risiko melahirkan bayi prematur dan diupayakan pencegahan terjadinya persalinan prematur.
Download From Google Drive