Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja Di SMA PGRI Rengat Pada Tahun 2016

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   S, Sintya Zoelitha
Advisor:
Putri, Yelmi Reni
Putri, Nita Tri
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Pengetahuan, komunikasi orang tua, keterpaparan media massa, perilaku seksual remaja.
DOI:
-
Abstract :
Menurut BKKBN tahun 2013, anak usia 10-14 tahun yang telah melakukan aktivitas seks bebas atau seks di luar nikah mencapai 4,38%, sedang pada usia 14-19 tahun sebanyak 41,8% telah melakukan aktivitas seks bebas. Sedangkan kasus aborsi yang tercatat di Komisi Nasional Perlindungan Anak meningkat pada 2012, yaitu 121 kasus dengan mengakibatkan delapan orang meninggal. Sementara pada 2011 kasus aborsi tercatat ada 86 kasus. Data ini mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya, dari 86 kasus menjadi 121 kasus. Fenomena ini terjadi karena rendahnya pemahaman remaja tentang seksual dan begitu derasnya arus informasi tentang seks yang mudah diakses remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskritif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Penelitian dilakukan di SMA PGRI Rengat. Populasi seluruh siswa adalah 108. Teknik pengambilan sampel secara Total Sampling. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan analisa univariat dan bivariat, uji statistik yang dipakai adalah analisa Chi Square. Hasil analisa univariat menunjukkan 50,9% memiliki pengetahuan rendah, 69,4% memiliki komunikasi yang tidak efektif dengan orang tua, 62.0% tidak mengalami keterpaparan media massa, 60.2% memiliki perilaku seksual yang kurang baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah remaja (P Value 0,004), Terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi orang tua dengan perilaku seksual pranikah remaja ( P Value 0,048) , Terdapat hubungan yang bermakna antara media massa dengan perilaku seksual pranikah remaja ( P Value 0.018). Pihak sekolah diharapkan lebih memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler agar waktu senggang siswa bisa lebih bermanfaat untuk hal-hal yang positif. Kepada gura Bimbingan Konseling hendaknya memberikan penyuluhan secara rutin sebulan sekali tentang pendidikan seks bagi remaja.
Download From Google Drive