Search Repository Universitas Fort De Kock

Tingginya angka kejadian anemia mempengaruhi kualitas dari pelayanan Ibu Hamil, ini terlihat dari kejadian anemia yang mempengaruhi persalinan yang dialami oleh Ibu dan anemia berdampak pada persalinan yang buruk. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terdapat 52% Ibu Hamil mengalami anemia di negara berkembang. Di Indonesia (Susenas dan Survey Depkes-Unicef) dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta Ibu Hamil, separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya mengalami kekurangan energi kronis. Berdasarkan data dari Dinkes Agam, Puskesmas Tiku memiliki kejadian Anemia pada Ibu Hamil sebesar 19,4%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Faktor Risiko Kehamilan yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiku Kabupaten Agam Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat Deskriptif analitik dengan desain cross sectional study yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tiku Kabupaten Agam pada 01 - 26 Agustus 2016. Teknik pengambilan sampel dengan cara Total Sampling sebanyak 50 orang. Analisa univariat dilakukan secara univariat dan bivariat digunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 50 responden terdapat sebanyak 26 (52,0%) responden yang Anemia, terdapat sebanyak 26 (52,0%) Responden dengan jarak kehamilan yang beresiko, terdapat 27 (54,0%) responden dengan umur yang beresiko, terdapat 33 (66,0%) responden dengan paritas yang tidak beresiko, terdapat 35 (70,0%) responden yang tidak beresiko KEK dan terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan, umur, paritas, dan KEK dengan kejadian anemia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan, umur, paritas, dan KEK dengan kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Tiku Kabupaten Agam Tahun 2016. Disarankan kepada Ibu Hamil yang beresiko untuk lebih meningkatkan pelayanan Ibu Hamil ke tenaga kesehatan.

The high incidence of anemia affecting the quality of service Maternity, is seen from the incidence of anemia affecting labor experienced by mother and anemia affect a bad delivery. World Health Organization (WHO) reports that there are 52% of pregnant women suffer from anemia in developing countries. In Indonesia (Susenas and Survey MOH-UNICEF) reported that of the approximately 4 million pregnant women, half of whom suffered anemia and a million other chronic energy deficiency. Based on data from the Health Office Agam, PHC Tiku has Anemia in Pregnancy incidence of 19.4%. The purpose of this study to determine Pregnancy Risk Factors Associated with Anemia in Genesis Capital in Puskesmas Tiku Agam 2016. This research is a quantitative descriptive analytic design with cross sectional study conducted in Puskesmas Tiku Agam on August 1 to 26, 2016. The sampling technique total sampling means as many as 50 people. Univariate analysis of univariate and bivariate chi-square test was used. The results showed 50 respondents there were 26 (52.0%) of respondents were anemia, there were 26 (52.0%) respondents with spacing pregnancies at risk, there were 27 (54.0%) of respondents with age who are at risk, there are 33 (66.0%) of respondents with parity is not at risk, there were 35 (70.0%) of respondents who are not at risk of KEK and there is a significant relationship between the distance pregnancy, age, parity, and KEK with anemia. From the results of this study concluded that a significant relationship between the distance pregnancy, age, parity, and KEK with the incidence of anemia in Puskesmas Tiku Agam Year 2016. It is suggested that pregnant women who are at risk to further improve services to pregnant women health workers.