Search Repository Universitas Fort De Kock

Anak sekolah merupakan pertumbuhan dan perkembangan awal yang di dasari dengan kecerdasan dan kemampuan mengingat, mengenal dan memahami berbagai objek adalah aset bangsa Indonesia yang akan menjadi penerus kita di masa mendatang. Anak akan mampu mengingat dengan adanya suplai darah ke otak, jika suplai darahnya kurang akan berdampak kepada kognitif (kemampuan pola pikirnya). Bisa dikatakan anak tersebut mengalami anemia. Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian anemia terhadap kemampuan kognitif anak usia sekolah di SDN 01 Koto Baru Simalanggang Kecamatan Payakumbuh tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 73 responden yang ada di Kelas IV dan V. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan diolah serta dianalisa menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,8% siswa memiliki anemia dan p value 0,107, sedangkan hubungan antara kejadian anemia dengan kemampuan kognitif menunjukkan bahwa 98,7% yang mengalami anemia dan berdampak kepada kemampuan kognitif dan di dapatkan p valuenya 0,808. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian anemia dengan kemampuan kognitif pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD Negeri 01 Koto Baru Simalanggang Kecamatan Payakumbuh tahun 2016. Di harapkan kepada guru dan orang tua siswa agar dapat memperhatikan asupan makanan siswa sehari-hari.

Child growth and development of the school is the beginning of an underlying intelligence and the ability to remember, know and understand the various objects is an asset of the nation Indonesia will become our successors in the future. Children will be able to remember the presence of blood supply to the brain, if the blood supply is less will affect the cognitive (the ability of the patterns of thought). The child can be said to have anemia. Anemia is a disease characterized by deficient blood levels of hemoglobin (Hb) and red blood cells (erythrocytes) lower than normal. The purpose of this study was to determine the relationship of anemia on cognitive abilities of children of school age in SDN 01 Koto Baru subdistrict Payakumbuh Simalanggang 2016. This research is a quantitative research using descriptive analytic method. While sampling using sampling to obtain the total sample of 73 respondents in Class IV and V. Data were collected through questionnaires and processed and analyzed using chi square test. Results showed that 54.8% of students had anemia and p value of 0.107, while the relationship between the incidence of anemia and cognitive abilities showed that 98.7% who are anemic and have an impact on cognitive abilities and get p valuenya 0.808. The conclusion of this study indicate that there is no significant relationship between the incidence of anemia and cognitive abilities in school-age children in classes IV and V SD Negeri 01 Koto Baru subdistrict Payakumbuh Simalanggang 2016. It is hoped that the teachers and parents in order to pay attention to the intake student meals daily.