Search Repository Universitas Fort De Kock

Dismenorea memberi dampak bagi wanita meliputi aspek fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. Angka kejadian dismenorea di dunia rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Di Indonesia persentase kejadian dismenorea 55%. Sedangkan Di Provinsi Sumatera Barat sekitar 55%. Berdasarkan survey awal pada pada siswi kelas X SMAN.1.Lareh Sago Halaban memiliki kejadian tertinggi yang mengalami dismenorea dibandingkan dengan tingkatan yang lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian jus wortel pada pada siswi kelas X SMAN 1 Lareh Sago Halaban tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan rancangan pre-post test dalam satu kelompok (one-Group Pretest-posttest Design). Dilakukan di SMAN 1 Lareh Sago Halaban dengan 10 sampel selama bulan Agustus Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan semua responden mengalami penurunan skala nyeri, dengan rata-rata skala nyeri dismenorea sebelum pemberian jus wortel perbedaan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian jus wortel pada siswi kelas X SMAN 1 Lareh Sago Halaban tahun 2016.adalah 6,0 dengan standar deviasi 1.333 dan rata-rata skala nyeri sesudah adalah 2,6 dengan standar deviasi 2.221. Dengan nilai perbedaan rata-rata skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah 3.4dengan standar deviasi 1.350. Ini menunjukkan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian jus wortel pada pada siswi kelas X SMAN 1 Lareh Sago Halaban tahun 2016 adalah terjadi penurunan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian jus wortel pada pada siswi kelas X SMAN 1 Lareh Sago Halaban tahun 2016. Jadi, pemberian jus wortel dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada wanita yang mengalami dismenorea.

Dysmenorrhoea greater impact on women include aspects of physical, psychological, social and economic. The incidence of dysmenorrhea in the world on average more than 50% of women across the world to experience it. In Indonesia, the percentage of dysmenorrhea 55%. In the province of West Sumatra while approximately 55%. Based on the initial survey in grade X SMAN 1 Lareh Sago Halaban has the highest incidence of experiencing dysmenorrhoea compared with other levels. The purpose of this study was to determine differences in dysmenorrhea pain scale before and after administration of carrot juice on the grade X SMAN 1 Lareh Sago Halaban 2016. This study uses a quasi-experimental design with pre-post test design in one group (one-group pretest-posttest design). Conducted in SMAN 1 Lareh Sago Halaban with 10 samples during August 2016. The results showed all respondents decreased pain scale, with an average of dysmenorrhea pain scale before administration of carrot juice dysmenorrhea pain scale difference before and after administration of carrot juice in grade X SMAN 1 Lareh Sago Halaban year with a standard deviation of 6.0 2016.adalah 1,333 and average pain scale after was 2.6 with a standard deviation of 2,221. With the value of the difference in average pain scale before and after 3.4dengan dysmenorrhoea standard deviation of 1.350. It shows dysmenorrhea pain scale before and after administration of carrot juice on the grade X SMAN 1 Lareh Sago Halaban 2016 is a decline. Based on the results of this study concluded that there are differences of dysmenorrhea pain scale before and after administration of carrot juice on the grade X SMAN 1 Lareh Sago Halaban 2016. Thus, the provision of carrot juice can be used to reduce pain in women with dysmenorrhoea.