Search Repository Universitas Fort De Kock

Dismenore merupakan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul saat menstruasi yang dapat mengganggu aktifitas. Nyeri tersebut timbul akibat adanya prostaglandin F2 (PGF2) yang merupakan hormon untuk menstimulasi kontraksi uterus selama menstruasi. Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenore. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap intensitas nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan posttest only control group. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Agustus 2016 dengan populasi siswi SMA Negeri 1 Bangkinang yaitu sebanyak 444 orang dengan sampel 38 orang yang dibagi menjadi 18 kelompok eksperimen dan 20 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penurunan intensitas nyeri dismenore primer pada kelompok eksperimen dengan rata-rata nyeri 2,39 dan rata-rata nyeri pada kelompok kontrol 4,85. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji t independent didapatkan p value (0,000) < (0,05), maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yoga terhadap intensitas nyeri dismenore primer. Dapat disimpulkan bahwa yoga dapat mengurangi nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota. Maka diharapkan SMA Negeri 1 Bangkinang Kota memfasilitasi siswinya yang mengalami dismenore primer untuk melakukan yoga di ruangan UKS agar mengurangi kejadian dismenore primer.

Dysmenorrhea is pain in the abdomen and pelvic area during menstruation that can interfere activity. The pain caused by prostaglandin F2 (PGF2) which is a hormone to stimulate contractions of the uterus during menstruation. The incidence of dysmenorrhea in a very big in the world. An average of more than 50% of women in every country get dysmenorrhea. The purpose of this study to determine the effect of yoga on pain intensity of primary dysmenorrhea in teenage girls in SMA Negeri 1 Bangkinang 2016. The type of research is true experiment with posttest only control group design. The study was conducted in July-August 2016, with population 444 teenage girls of SMA Negeri 1 Bangkinang anda sample of 38 people, divided into 18 experimental groups and 20 control groups. The sampling technique used purposive sampling. The data collection is done by collecting primary data using interviews and observation. Data analysis included univariate and bivariate analysis using independent t test. The results showed there is reduction in pain intensity of primary dysmenorrhea in the experimental group with an average of 2.39 pain and average pain in the control group 4.85. After do the statistical tests by independent t test was obtained p value (0.000) < (0.05), then Ho is rejected and it can be concluded that there is influence of yoga on pain intensity of primary dysmenorrhea. Can be concluded that yoga can reduce the pain of primary dysmenorrhea in teenage girls in SMA Negeri 1 Bangkinang. It is expected that SMA Negeri 1 Bangkinang Kota facilitate their students who get primary dysmenorrhea to do yoga in the infirmary room to reduce the incidence of primary dysmenorrhea.