Search Repository Universitas Fort De Kock

Desminore adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri. Angka kejadian desminore di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Survey awal di SMP Negeri 1 Suliki dijumpai adanya siswi yang sering meminta izin selama proses pembelajaran berlangsung karena alasan nyeri haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian desminore pada remaja putri kelas VIII di SMP Negeri 2 Suliki Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2016. Populasi adalah seluruh remaja putri di SMP N 2 Suliki yang berjumlah 72 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis univariat diketahui 70,8 % responden terjadi desminore, 52,8 % memiliki pengetahuan rendah, 55,6 % sikap buruk dan 52,8 % perilaku baik tentang desminore. Hasil bivariat ada hubungan pengetahuan (p = 0,001 dan OR = 8,5), sikap (p = 0,007 dan OR = 5) dan perilaku (p = 0,022 dan OR = 4,218) dengan kejadian desminore. Disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian desminore adalah pengetahuan, sikap dan perilaku. Diharapkan remaja putri mencari informasi tentang desminore untuk meningkatkan pengetahuannya dan merubah perilaku yang buruk saat desminore dan pada pihak sekolah agar dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya masalah desminore.

Desminore is the time period / menstruation comes first which is in fact the culmination of a series of changes that occur in a young women. The incidence desminore in Indonesia in 2015 amounted to 64,25% comprising 54,89% 9,36% primary dysmenorrhoea and secondary dysmenorrhoea. Survey early in SMP Negeri 2 Suliki found the existence of students who often ased for permission during the learning process takes place for reasons of menstrual pain. Yhis study aims to determine the factors associated with the incidence in young women desminore class VIII in SMP Negeri 2 Suliki. Type descriptive analytic research with cross sectional design. The data collection was conducted in August 2016. The population is all teenage girls in SMP Negeri 2 Suliki totaling 72 people, with a total sampling. The data were analyzed using univariate and bivariate statistical test chi Square. Results of univariate analysis known to occur desminore 70,8% of respondents, 52,8% had low knowledge, 55,6% and 52,8% bad attitude about desminore good behabior. The results of the bivariate no correlation between now ledge (p=0,001 and OR=8,5), attitude (p=0,007 and OR=5) AND BEHAVIOR (P=0,022 AND or=4,218) AND INCIDENCE DESMINORE. It was concluded that the factors associated with the occurrence of desminore is knowledge, attitudes and behavior. Expected young women seeking information about desminore to improve their knowledge and change the bad behavior when desminore and at the school in order to worV closery with health professionals in providing information and counseling on adolescent reproductive health issues in particular desminore.