Search Repository Universitas Fort De Kock

Penduduk remaja (10-24 tahun) perlu mendapat perhatian serius karena remaja termasuk dalam usia sekolah sangat berisiko terhadap masalahmasalah kesehatan reproduksi yaitu perilaku seksual pranikah, Napzah dan HIV/AIDS. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan di kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci pada tahun 2015 tedapat 127 pasangan menikah dan terdapat beberapa pasangan yang menikah pada usia 18 tahun kebawah. Tujuan penelitian ini adalah faktor-fakor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di SMKN 7 Kerinci Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 7 Kerinci dan sampel diambil secara total sampling yaitu sebanyak 99 orang, dengan menggunakan kuesioner. Kemudian data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square. Berdasarkan uji statistik menunjukan bahwa ( 59,6%) siswa dengan perilaku seksual tidak baik, ( 52,5%) siswa dengan pengetahuan rendah, (88,9%) siswa dengan pemahaman agama baik, (57,6%) siswa dengan peran keluarga baik, Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seksual remaja (p = 0,040 dan OR = 2,348), Tidak terdapat hubungan antara pemahaman agama dengan perilaku seksual remaja (p = 0,347 dan OR = 1,935) dan Terdapat hubungan antara peran keluarga dengan perilaku seksual remaja (p = 0,039 dan OR = 2,414). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual remaja yang tidak baik cukup tinggi dengan pengetahuan rendah, walaupun pemahaman agama dan peran keluarganya baik, ini disebabkan oleh pengaruh media dan juga pengaplikasian pemahaman agama yang kurang. Berpedoman pada hasil penelitian yang telat didapatkan, diharapkan kepada guru melalui kepala sekolah untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang seksualitas dengan memberikan materi pembelajaran khusus tentang seksualitas.

The population of youth (10-24 years) need serious attention because the teen is included in the school age is very risky to the problems of reproductive health that premarital sexual behavior, Napzah AND HIV/AIDS. Based on the results of the initial survey conducted in the district of Gunung tujuh, Kerinci in the year 2015 there are 127 couples got married and there were some couples who married at the age of 18 years and under. The purpose of this research is the factors-factors associated with sexual behavior teen in SMK n 7 Kerinci 2016. This type of research is analytic with cross sectional design which was conducted on students of SMKN 7 Kerinci in August 2016, the population in this research is student of SMKN 7 Kerinci and samples were taken in total sampling as many as 99 people, at the time of the study using a questionnaire. Then the data is analyzed by univariate and bivariate by using test statistic chisquare Based on the statistical test shows that ( 59,6%) the student with sexual behavior is not good, ( 52,5%) of the students with low knowledge, (88,9%) of the students with the understanding of the religious good, (57,6%) of the students with the role of a good family, There is a relationship between knowledge and sexual behavior in adolescents (p = 0.040 and OR = 2,348), there is No relationship between the understanding of religion with the sexual behavior of teenagers (p = 0,347 and OR = 1,935) and There is a relationship between the role of the family with the sexual behavior of adolescents (p = 0.039 to and OR = 2,414). Based on the results of the research can be concluded that the sexual behavior of teenagers who are not good enough high with low knowledge, although the understanding of religion and the role of the family better, this is caused by the influence of the media and also the application of the understanding of religion is lacking. Based on the results of research of late obtained, it is expected to teachers through the head of school to further enhance education about sexuality by providing learning materials specifically about sexuality.