Search Repository Universitas Fort De Kock

Komunikasi teraupetik merupakan inti dari pelayanan asuhan keperawatan dan juga suatu penentu mutu pelayanan serta citra rumah sakit. Akan tetapi, hal ini masih belum menjadi perhatian pokok perawat karena masih ditemukannya keluhan terhadap penerapan komunikasi teraupetik perawat seperti survei di RSUD Lubuk Sikaping pada tahun 2014 yaitu terdapat 10% keluhan sebagai salah satu penyebab ketidak puasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Lubuk Sikaping Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 230 orang yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur kemudian dianalisis melalui uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% atau =0,05. Hasil penelitian ini yaitu lebih dari separoh responden sebesar 68,3% menyatakan penerapan komunikasi teraupetik perawat dinilai baik dan sebanyak 50,9% responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan berdasarkan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan 5% didapati nilai p = 0,001 dan OR=2,63. Dalam penelitian ini terdapat adanya hubungan yang signifikan antara penerapan komunikasi teraupetik dengan kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap RSUD Lubuk Sikaping tahun 2015. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik penerapan komunikasi teraupetik perawat semakin tinggi tingkat kepuasan klien terhadap pelayanan yang diberikan. Diharapkan pihak RSUD meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam penerapan komunikasi tahapan-tahapan komunikasi teraupetik terutama dalam berkomunikasi dengan pasien sangat diharapkan kepada RSUD Lubuk Sikaping. Peneliti menyarankan untuk dapat mempertahankan komunikasi teraupetik sehingga dapat membrikan rasa puas bagi klien.

Therapetic communication is the essence of nursing care services and is also a determinat of service quality and image of the hospital. However, it is still not the main concern was the discovery of the nurse as a complaint against the application of therapeutic communication in the hospital Lubuk Sikaping survey in 2014 which contained 10% complaints as one of the cause of patient dissatisfaction with the service provided. The purpose of this research was to determine the relation therapetic communication with satisfaction patient in health services in the hospital lubuk sikaping in 2015. This research is a descriptive analytic study with cross sectional design. A sample of these studies amounted to 230 people selected by the simple random sampling techniques. Data were collected through a questionnaire structured then analyzed use chi square test with a 95% level of confidence or = 0.05. The results in this research that more than half of the respondents 68,3% stated that the application of therapeutic communication nurse rated as good and so much as 50,9% respondents expressed statisfaction with yhe service. Based on chi square test statistic with a significane level of 5 % obtained p-value = 0, 001 and OR = 2,63. In this study there is a significant relationship between the application of therapeutic nursing communication with satisfaction patient in health service in the hospital Lubuk Sikaping in 2015. Based on the result, it can be conclude that better application of the therapeutic nurse communication impact to level of client satisfaction to services provided. Its expected to the hospital to imrove the quality of health service especially in the application of therapeutic communication stage, especially in communicating with the client is expected to hospital Lubuk Sikaping Researchers suggest that it could maintain therapeutic communication to provide compensation to clients.