Search Repository Universitas Fort De Kock

Salah satu tanda seorang perempuan memasuki masa pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama periode menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore. Dismenore dapat diatasi dengan terapi non farmakologi salah satunyayaitu dengan minum kunyit asam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap Penurunan Disminorhea Pada Mahasiswi Keperawatan Semester VII STIKes Fort De Kock Bukittinggi Tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan cara observasi di STIKEs Fort De Kock Bukittinggi pada tanggat Desember 2014 - Januari 2015. Desain Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen dengan menggunakan One Group Pretest Post Test Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan secara purposive sampling dengan sample 10 orang. Hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas nyeri dismenorea sebelum diberikan rebusan minuman kunyit asam adalah 4,72. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri dismenorea sesudah diberikan rebusan minuman kunyit asam adalah 3,43. Hasil uji statistik menunjukan adanya terdapat efektifitas pemberian minumam kunyit asam terhadap penurunan disminorea dimana nilai = 0,005. Dapat disimpulkan minuman kunyit asam efektif penurunan derajat nyeri menstruasi dapat dijadikan sebagai penalataksanaan nonfarmakologis. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan penelitian tentang penurunan skala nyeri dismonorhea dengan variabel yang lain seperti teknik relaksasi nafas dan massage.

One sign of a woman entering puberty is menstruation. Period or menstruation is a physiological change in the body of a woman who happens regularly and is influenced by reproductive hormones. many women experience physical discomfort during their menstrual period comes. This condition can be reduced dysmenorrhoea by way of nonpharmacological therapy techniques as turmeric and tamarind. The aim of this research was to determine the effectiveness of tumeric and tamarind to relieve dysmenorrhoea On Nursing student grade VII STIKEs Fort De Kock Bukittinggi in 2014. This research was conducted on STIKEs Fort De Kock in Desember 2014- Januari 2015. The research is experiment using pre-experiment design (one group pretest- posttest).Taking sample by porpusive sampling consist 10 people. The result show that mean intensity dysmenorrhea before give turmeric and tamarind is 4,72. Otherwise mean intensity dysmenorrhea after give turmeric and tamarind is 3,43.The result showed there was a effectiveness of tumeric and tamarind reduction of the intensity of pain dysminorhea ( p < 0,05).
The conclusion of this research is the Turmeric And Tamarind effective reducted pain scale dismonorheaas an alternative non-pharmacological treatment.For further research is expected in terms of the reduce pain dysminorhea with other variable such as relaxion method and massage.