Search Repository Universitas Fort De Kock

Kesehatan reproduksi remaja merupakan bagian dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pada sistem reproduksi selanjutnya. Kejadian perilaku seks pranikah remaja di Indonesia sangat tinggi, khususnya di Sumatera Barat terdapat 7,6% remaja yang melakukan perilaku seks pranikah hingga melakukan hubungan seksual. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan angka perilaku seks pranikah remaja adalah komunikasi orang tua dengan anak. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilaksanakan pada tanggal 17 sampai dengan 19 Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi aktif yang berada di Kelas VIII SMPN 5 Lubuk Basung dengan jumlah sampel 95 orang dan dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square). Dari hasil analisis univariat didapatkan 60% responden mempunyai pengetahuan rendah. Terdapat 58,9% responden memiliki sikap yang negatif, 60% responden memiliki sikap negatif, dan komunikasi ibu-anak negatif adalah 57,9%. Hasil analisis bivariat menjelaskan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja dengan komunikasi remaja dan orang tua tentang kesehatan reproduksi (p= 0,020 ; OR 2,979), hubungan yang signifikan antara sikap remaja dengan komunikasi remaja dan orang tua tentang kesehatan reproduksi (p= 0,010; OR 3,298) dan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin remaja dengan komunikasi remaja dan orang tua tentang kesehatan reproduksi (p= 0,046; OR 2,603). Diharapkan kepada pihak sekolah dan petugas kesehatan untuk bekerjasama dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi khususnya tentang kesehatan reproduksi kepada siswa. Disamping itu siswa juga disarankan agar lebih aktif mencari informasi tentang kesehatan reproduksi agar memiliki kesiapan dalam menjaga kesehatan reproduksi.

Adolescent reproductive health is part of the overall adolescent health, adolescent health problems because it will cause interference on subsequent reproductive system. Incidence of premarital sexual behavior of adolescents in Indonesia is very high, particularly in West Sumatra there are 7.6% of teenagers who do conduct premarital sex and sexual intercourse. One of the factors that affect an increase in premarital sex behavior of adolescents number was communication with the parents of the child. This research uses a cross sectional design and implemented on September 17 to December 19, 2014. The population in this study are all active students who are in class VIII Junior High School 5 Lubuk Basung with number of samples of 95 people and selected using simple random sampling technique. The data processing is done using univariate analysis and bivariat (Chi-Square Test). From the results of the univariate analysis obtained 60% of respondents have low knowledge. 58,9% of respondents have a negative attitude, 60% of respondents have a negative coomunication parent-child 57,9%. Results of the analysis are the relationships that describe bivariat significantly among teens with knowledge of communication teens and parents about reproductive health (p = 0,020; OR=2,979), there were a significant relationship between the attitudes of teenagers with parents and teen communication about reproductive health (p = 0,010; OR=3,298) and there were significant relationship between the sex of teens by teens and parents communication about reproductive health (p = 0.046; OR= 2,603). From this result, Its expected to the schools and health workers to cooperate in providing reproductive health information in particular about reproductive health to students. In addition, students are also encouraged to be more active in looking for information on reproductive health in order to have readiness in maintaining reproductive health.