Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat rebusan jahe (zingiber offichinale rosc) pada lansia arthritis rheumatoid di jorong Sungai Angek wilayah kerja Puskesmas Padang Tarok Kecamatan Baso tahun 2014

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Huljannah, Miffia
Advisor:
Yenni
Rahmiwati
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Intensitas Nyeri, (Zingiber offichinale Rosc), Lansia Arthritis Rheumatoid.
DOI:
-
Abstract :
Rheumatoid Arthritis adalah gangguan autoimun sistemik, ditandai dengan adanya arthritis erosif pada sendi sinovial yang simetris dan kronis yang menyebabkan gangguan fungsi yang berat serta kecatatan. Penatalaksanaan untuk arthritis rematoid dapat dilakukan melalui terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu pengobatan tradisional yang bisa di gunakan untuk mengatasi nyeri artritis rheumatoid adalah kompres hangat jahe, terapi kompres hangat jahe dilakukan dengan tujuan mengurangi nyeri, menambah kelenturan sendi, mengurangi penekanan (kompresi) nyeri pada sendi, melemaskan otot dan melenturkan jaringan ikat (tendon ligament extenbility). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian Kompres Hangat Rebusan Jahe (zingiber officinale rosc) pada Lansia Arthritis Rheumatoid di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Tarok Kabupaten Agam Tahun 2014. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain one group pretest- posttes design. Populasi adalah Lansia yang menderita nyeri arthritis rheumatoid di wilayah kerja Puskesmas Padang Tarok sebanyak 373 orang. Sampel berjumlah 10 orang, dengan pengambilan sampel secara purposive Sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi dengan uji t-test dependent. Hasil analisa univariat diketahui rata-rata intensitas nyeri sebelum kompres hangat rebusan jahe adalah 3,94 dan rata-rata intensitas nyeri sesudah kompres hangat rebusan jahe adalah 2,62. Hasil analisa bivariat ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat rebusan jahe (zingiber officinale rosc) pada lansia arthritis rheumatoid, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat rebusan jahe. Oleh sebab itu, diharapkan pada lansia dengan arthritis rheumatoid agar dapat melakukan kompres hangat rebusan jahe secara teratur dan melakukan aktifitas yang bisa mempengaruhi (menurunkan) intensitas nyeri.
Download From Google Drive